Hore! Mendikbud Baru Janji Akan Teruskan Program PIP, SGD, dan GGD

Lanjutkan Pak Menteri! Semoga ini bukan janji-janji.

Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy yang menggantikan Anies Baswedan mengatakan, siap melanjutkan program-program pendahulunya. Hal ini disampaikan dalam sambutan perdana usai serah terima jabatan.

Muhadjir mengatakan program-program Mendikbud sebelumnya telah memiliki dasar kuat, sehingga pihaknya tinggal melanjutkan.

"Saya yakin yang dilakukan Beliau di sini penuh perhitungan untuk masa depan bangsa ini. Mas Anies telah meletakkan dasar yang kuat sehingga saya tinggal melanjutkan apa yang sudah dilakukan," kata rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini dalam sambutan dalam acara serah terima jabatan di Gedung A lantai 3 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Rabu (27/8)Petang.

Dia juga mengatakan, tidak ada perubahan struktur dalam Kemdikbud. Menurut dia, melanjutkan program dari Mendikbud sebelumnya adalah prioritas utama.

"Tidak ada perubahan struktur. Saya belum lihat perlu atau tidaknya dibenahi. Kalau memang tidak perlu, tapi malah dibenahi ya jadi perkara. Saya fokus melanjutkan program saja apa yang sudah dirintis sebelumnya oleh Pak Anies," ujar Ketua PP Muhammadiyah Bidang Pendidikan Kebudayaan dan Litbang itu.

Dia juga menuturkan belum merencanakan program-program baru. Ia mengaku, langkah awal adalah
berkonsultasi dengan Anies Baswedan terkait program-program yang selama ini telah dilakukan.

"Karena tidak bisa kita ahistoris, atau tiba-tiba melakukan sesuatu serba baru. Program tidak bisa dipenggal-penggal. Ganti menteri bukan berarti ganti program," tuturnya.



Sebelumnya, Anies Baswedan menyampaikan, jika ada beberapa komponen utama yang perlu ditindaklanjuti. Mulai dari akses, program Indonesia Pintar (PIP) dan sekolah garis depan, karena pemerintah memiliki Nawacita untuk hadir di daerah pinggiran sebagai sekolah garis depan (SGD) dan guru garis depan (GGD).

Pendiri Indonesia Mengajar ini menyebut, pendidikan sejak 2001 sudah diotonomi daerahkan. Pada masa jabatannya, ia telah membuat neraca pendidikan daerah.

"Saya berharap neraca pendidikan bisa diteruskan setiap tahun sehingga membantu proses peningkatan mutu di tiap daerah,"kata dia.

Selain itu, persoalan pendidikan yang krusial adalah penumbuhan budi pekerti serta penghapusan perpeloncoan agar pendidikan berlangsung aman dan damai. Pihaknya berharap hal ini dapat diteruskan.

Pada kesempatan sama, Mas Menteri, sapaan akrab Anies juga memberi tanggapan tentangreshuffle. "Pertama saya ucapkan terima kasih kepada Presiden telah memberikan kehormatan bagi saya untuk ikut mengabdi di Kemendikbud. Dan pengabdian ini kami jalankan dengan sebaik2nya. Kami sampaikan semua program utama sudah berjalan dan melaporkan progresnya," ujar dia.

Dia juga mengatakan, tugas mengabdi bisa dilakukan di mana seja. "Dulu saya bekerja untuk pendidikan di luar pemerintah, lalu di dalam pemerintah lalu saya akan kembali jadi Anies Baswedan," ujar dia.

Anies mengaku mendapat kabar menjadi salah satu menteri yang di-reshuffle pada Selasa (26/7) malam, sekitar pukul 19.30 WIB.

Sementara saat berkomentar tentang sosok pengganti, alumnus Universitas Gadja Mada itu menyatakan Muhadjir merupakan sosok yang baik. "Beliau banyak bekerja di bidang pendidikan, sehingga bukan orang baru di dunia pendidikan," paparnya. Anies juga berharap Muhadjir dapat melakukan banyak terobosan.

Sumber:
BeritaSatu.com
Maria Fatima Bona/JAS

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungannya di Blog Pak Pandani | Belajar dan Berbagi. Jika ada pertanyaan, saran, dan komentar silahkan tuliskan pada kotak komentar dibawah ini....

Salam Pak Pandani

Lebih baru Lebih lama