Teknik Penilaian Sikap Dalam Kurikulum 2013

Dalam buku panduan penilaian sikap untuk kurikulum 2013.

Penilaian sikap dilakukan oleh  guru mata pelajaran, guru bimbingan konseling (BK), dan
wali kelas, melalui observasi yang dicatat dalam jurnal. Teknik penilaian sikap dijelaskan
pada skema berikut:

Berikut penjelasan Gambar 2.1.

a. Observasi

Observasi dalam penilaian sikap peserta didik merupakan teknik yang dilakukan secara berkesinambungan melalui pengamatan perilaku. Asumsinya setiap peserta didik pada dasarnya berperilaku baik sehingga yang perlu dicatat hanya perilaku yang sangat baik (positif) atau kurang baik (negatif) yang berkaitan dengan indikator sikap spiritual dan sikap sosial. Catatan hal-hal positif dan menonjol digunakan untuk menguatkan perilaku positif, sedangkan perilaku negatif digunakan untuk pembinaan. Instrumen yang digunakan dalam observasi adalah lembar observasi atau jurnal. Hasil observasi dicatat dalam jurnal yang dibuat selama satu semester oleh guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas. Jurnal memuat catatan sikap atau perilaku peserta didik yang sangat baik atau kurang baik, dilengkapi dengan waktu terjadinya perilaku tersebut, dan butir-butir sikap. Berdasarkan catatan tersebut pendidik membuat deskripsi penilaian sikap peserta didik selama satu semester. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan penilaian sikap dengan teknik observasi:

Gambar 2.1 Skema penilaian sikap



(1)  Jurnal  digunakan oleh  guru  mata pelajaran,  guru  BK, dan wali kelas  selama periode satu semester. 
(2)  Jurnal oleh guru mata pelajaran dibuat untuk seluruh peserta didik yang mengikuti mata pelajarannya. Jurnal oleh  guru BK  dibuat  untuk semua  peserta didik  yang menjadi tanggung jawab bimbingannya, dan jurnal oleh wali kelas digunakan untuk satu kelas yang menjadi tanggung jawabnya. 
(3)  Hasil observasi  guru mata pelajaran  dan  guru BK  diserahkan kepada wali kelas untuk diolah lebih lanjut. 
(4)  Perilaku sangat baik atau kurang baik yang dicatat dalam jurnal tidak terbatas pada butir-butir sikap (perilaku) yang hendak ditumbuhkan melalui pembelajaran yang saat itu sedang berlangsung sebagaimana dirancang dalam RPP, tetapi dapat mencakup butir-butir sikap lainnya yang ditanamkan dalam semester itu, jika butir-butir sikap tersebut muncul/ditunjukkan oleh peserta didik melalui perilakunya. 
(5)  Catatan  dalam jurnal dilakukan selama satu semester sehingga ada kemungkinan dalam satu hari perilaku yang sangat baik dan/atau kurang baik muncul  lebih dari satu kali atau tidak muncul sama sekali. 
(6)  Perilaku  peserta didik  yang tidak menonjol (sangat baik atau kurang baik) tidak perlu dicatat dan dianggap peserta didik  tersebut menunjukkan perilaku baik atau sesuai dengan norma yang diharapkan. 

Tabel 2.1: Contoh format dan pengisian jurnal guru mata pelajaran 

Jika seorang  peserta didik menunjukkan perilaku yang kurang baik,  pendidik  harus segera menindaklanjuti dengan melakukan pendekatan dan pembinaan, secara bertahap peserta didik tersebut dapat menyadari dan memperbaiki sendiri perilakunya sehingga menjadi lebih baik. Tabel 2.2 dan Tabel 2.3 berturut-turut menyajikan contoh jurnal penilaian sikap spiritual dan sikap sosial yang dibuat oleh wali kelas dan/atau guru BK. Satu jurnal digunakan untuk satu kelas jangka waktu satu semester. 
Tabel 2.2 Contoh Jurnal Penilaian Sikap Spiritual yang dibuat guru BK atau wali kelas 


Tabel 2.3  Contoh Jurnal Penilaian Sikap Sosial yang dibuat guru BK atau wali kelas 


b.  Penilaian diri 

Penilaian diri  dilakukan  dengan cara meminta  peserta didik  untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam  berperilaku.  Selain  itu penilaian diri  juga dapat digunakan untuk membentuk sikap  peserta didik  terhadap mata pelajaran.Hasil penilaian diri  peserta didik  dapat digunakan sebagai  data  konfirmasi.  Penilaian  diri dapat memberi dampak positif terhadap perkembangan kepribadian  peserta didik, antara lain: 

(1)  dapat menumbuhkan rasa percaya diri, karena diberi kepercayaan untuk menilai diri sendiri. 
(2)  peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan diri, karena ketika melakukan penilaian  harus melakukan introspeksi terhadap kekuatan dan  kelemahan yang dimiliki. 
(3)  dapat mendorong, membiasakan, dan melatih  peserta didik  untuk berbuat jujur, karena dituntut untuk jujur dan objektif dalam melakukan penilaian. dan 
(4)  membentuk sikap terhadap mata pelajaran/pengetahuan. 

Instrumen yang digunakan  untuk penilaian diri  berupa lembar penilaian diri  yang dirumuskan secara sederhana, namun jelas dan tidak bermakna ganda, dengan bahasa lugas  yang  dapat dipahami  peserta didik,  dan menggunakan format sederhana yang mudah diisi peserta didik. Lembar penilaian diri dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menunjukkan sikap peserta didik dalam situasi yang nyata/sebenarnya, bermakna, dan mengarahkan  peserta didik  mengidentifikasi  kekuatan atau kelemahannya. Hal ini untuk menghilangkan kecenderungan  peserta didik  menilai dirinya  secara  subjektif. Penilaian diri oleh peserta didik dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut.  

(1)  Menjelaskan kepada peserta didik tujuan penilaian diri.  
(2)  Menentukan indikator yang akan dinilai.  
(3)  Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.  
(4)  Merumuskan format penilaian, berupa daftar cek  (checklist) atau skala penilaian (rating scale), atau dalam bentuk esai untuk mendorong peserta didik mengenali diri dan potensinya. 

Contoh  Lembar  Penilaian Diri menggunakan daftar cek (checklist)  pada waktu kegiatan kelompok. 


Penilain diri tidak hanya digunakan untuk menilai sikap tetapi juga dapat digunakan untuk menilai sikap terhadap pengetahuan dan keterampilan serta kesulitan belajar peserta didik. 

c.  Penilaian antarteman   

Penilaian antarteman adalah penilaian dengan cara peserta didik saling menilai perilaku temannya. Penilaian antarteman dapat mendorong:  (a). objektifitas  peserta didik, (b). empati,  (c). mengapresiasi keragaman/perbedaan, dan (d). refleksi diri.  Sebagaimana penilaian diri, hasil penilaian antarteman dapat  digunakan sebagai  data  konfirmasi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antarteman. Kriteria  penyusunan instrumen penilaian antarteman sebagai berikut. 
(1)  Sesuai dengan indikator yang akan diukur. 
(2)  Indikator dapat diukur melalui pengamatan peserta didik. 
(3)  Kriteria penilaian dirumuskan secara sederhana, namun  jelas dan tidak berpotensi munculnya penafsiran makna ganda/berbeda. 
(4)  Menggunakan bahasa lugas yang dapat dipahami peserta didik. 
(5)  Menggunakan format sederhana dan mudah digunakan oleh peserta didik. 
(6)  Indikator menunjukkan sikap/perilaku peserta didik dalam situasi yang nyata atau sebenarnya dan dapat diukur. 

Penilaian antarteman paling  cocok  dilakukan pada saat  peserta didik  melakukan kegiatan  kelompok, misalnya setiap  peserta didik  diminta  mengamati/menilai  dua orang temannya, dan dia juga dinilai oleh dua orang teman  lainnya  dalam kelompoknya, sebagaimana diagram pada gambar berikut. 

Gambar 2.2 Diagram penilaian antarteman 
Diagram  pada Gambar 2.2  di atas menggambarkan  aktivitas  saling menilai 
sikap/perilaku antarteman. 
  • Peserta didik A mengamati dan menilai B dan E. A juga dinilai oleh B dan E 
  • Peserta didik B mengamati dan menilai A dan C. B juga dinilai oleh A dan C 
  • Peserta didik C mengamati dan menilai B dan D. C juga dinilai oleh B dan D 
  • Peserta didik D mengamati dan menilai C dan E. D juga dinilai oleh C dan E 
  • Peserta didik E mengamati dan menilai D dan A. E juga dinilai oleh D dan A  
Contoh  instrumen penilaian (lembar pengamatan) antarteman  (peer assessment) 
menggunakan daftar cek (checklist)pada waktu kerja kelompok. 

Petunjuk: 
1.  Amati perilaku 2 orang temanmu selama mengikuti kegiatan kelompok. 
2.  Isilah kolom yang tersedia dengan  tanda cek (√)  jika temanmu menunjukkan perilaku yang sesuai dengan pernyataan untuk indikator yang kamu amati atau tanda strip (-) jika temanmu tidak menunjukkan perilaku tersebut. 
3.  Serahkan hasil pengamatan kepada bapak/ibu pendidik. 


Pernyataan-pernyataan untuk    indikator yang diamati pada format di atas merupakan contoh. Pernyataan tersebut bersifat positif (nomor 1, 2,  3, 6, 8) dan  bersifat negatif (nomor 4, 5, dan 7). Pendidik  dapat berkreasi membuat  sendiri  pernyataan  atau pertanyaan  dengan memperhatikan kriteria instrumen penilaian antarteman.  Lembar penilaian diri dan penilaian antarteman yang telah diisi dikumpulkan kepad a pendidik, selanjutnya dipilah dan direkapitulasi  sebagai bahan  tindak lanjut.  Pendidik  dapat menganalisis  jurnal atau  data/informasi  hasil observasi penilaian sikap dengan data/informasi hasil penilaian diri dan penilaian antarteman sebagai bahan pembinaan. Hasil analisis dinyatakan dalam deskripsi sikap  spiritual dan sikap sosial  yang perlu segera ditindaklanjuti. Peserta didik yang menunjukkan banyak perilaku positif diberi apresiasi/pujian  dan peserta didik yang menunjukkan banyak perilaku  negatif  diberi motivasi/pembinaan  sehingga  peserta didik  tersebut dapat membiasakan diri berperilaku baik (positif). 

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungannya di Blog Pak Pandani | Belajar dan Berbagi. Jika ada pertanyaan, saran, dan komentar silahkan tuliskan pada kotak komentar dibawah ini....

Salam Pak Pandani

Lebih baru Lebih lama