MERAUKE - Bupati Merauke Frederikus Gebze, meminta supaya para guru tidak meninggalkan tempat tugas. Menurutnya, perginya guru dari tempat tugas dapat mengakibatkan pendidikan di sekolah-sekolah tidak berjalan dengan baik.
"Ada yang namanya izin belajar dan ada yang namanya tugas belajar sehingga jangan sampai lupa mengajar dan menyebabkan murid tidak terkontrol. Ini menjadi perhatian serius karena pendidikan dasar sampai SMP menjadi percontohan yang menunjukkan IPM," kata Frederikus sebagaimana diberitakan Antara, Sabtu (10/9/2016).
Frederikus menjelaskan, pemerintah kabupaten tidak menyalahkan guru yang saat ini melanjutkan kuliah lagi sehubungan dengan instruksi dari pemerintah pusat agar semua guru berpendidikan sarjana sebagai syarat proses sertifikasi. Namun, tugas mengajar harus tetap diperhatikan.
"Sampai hari ini ada ratusan guru yang belum bersertifikasi," katanya.
Keberadaan guru di sekolah, kata dia, sangat diharapkan terutama untuk pendidikan di beberapa daerah terpencil di kabupaten yang membutuhkan perhatian khusus.
"Kita sudah merdeka sejak puluhan tahun tetapi pendidikan belum baik," ujarnya.
Pada acara penerimaan 53 orang Sarjana Mengajar daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (SM-3T) yang berasal dari Universitas Negeri Makassar (UNM), Frederikus berharap para guru tersebut akan mampu membentuk anak Papua di Merauke berprestasi.
"Harapan saya 53 sarjana ini bisa membuat prestasi anak SD dan SMP di Merauke meningkat agar mampu ikut dalam berbagai kejuaraan, misalnya kejuaraan fisika, matematika, bahasa Inggris. Anak-anak kita harus bisa," ujarnya.
Pemkab Merauke akan memberikan fasilitas bagi tenaga calon guru itu agar dapat melaksanakan tugas dengan baik.
Kepada seluruh kepala sekolah yang akan menerima tenaga SM-3T tersebut, bupati berpesan agar dapat menjalin koordinasi bersama para sarjana dan ikut mendorong peningkatan SDM di Merauke.
"Ada yang namanya izin belajar dan ada yang namanya tugas belajar sehingga jangan sampai lupa mengajar dan menyebabkan murid tidak terkontrol. Ini menjadi perhatian serius karena pendidikan dasar sampai SMP menjadi percontohan yang menunjukkan IPM," kata Frederikus sebagaimana diberitakan Antara, Sabtu (10/9/2016).
Frederikus menjelaskan, pemerintah kabupaten tidak menyalahkan guru yang saat ini melanjutkan kuliah lagi sehubungan dengan instruksi dari pemerintah pusat agar semua guru berpendidikan sarjana sebagai syarat proses sertifikasi. Namun, tugas mengajar harus tetap diperhatikan.
"Sampai hari ini ada ratusan guru yang belum bersertifikasi," katanya.
Keberadaan guru di sekolah, kata dia, sangat diharapkan terutama untuk pendidikan di beberapa daerah terpencil di kabupaten yang membutuhkan perhatian khusus.
"Kita sudah merdeka sejak puluhan tahun tetapi pendidikan belum baik," ujarnya.
Pada acara penerimaan 53 orang Sarjana Mengajar daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (SM-3T) yang berasal dari Universitas Negeri Makassar (UNM), Frederikus berharap para guru tersebut akan mampu membentuk anak Papua di Merauke berprestasi.
Pemkab Merauke akan memberikan fasilitas bagi tenaga calon guru itu agar dapat melaksanakan tugas dengan baik.
Kepada seluruh kepala sekolah yang akan menerima tenaga SM-3T tersebut, bupati berpesan agar dapat menjalin koordinasi bersama para sarjana dan ikut mendorong peningkatan SDM di Merauke.
*ira/okezone
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungannya di Blog Pak Pandani | Belajar dan Berbagi. Jika ada pertanyaan, saran, dan komentar silahkan tuliskan pada kotak komentar dibawah ini....
Salam Pak Pandani