Rangkuman Materi Keanekaragaman Hayati

Indonesia merupakan salahsatu dari 17 negara yang termasuk ke dalam negara megabiodiversitas, yaitu negara yang mempunyai tingkat keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Namun karena pemanfaatan sumber daya alamnya yang belum dikelola secara bijaksana Indonesia termasuk ke dalam salah satu kawasan yang tingkat kepunahan biodiversitasnya sangat tinggi pula di dunia. Dilihat dari sisi geografis, Indonesia merupakan kawasan yang unik karena merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, terletak pada garis khatulistiwa, dan terletak diantara dua benua dan dua samudera. Keunikan tersebut sangat memengaruhi pola sebaran hayati. Para ilmuwan telah meneliti pola sebaran hayati di Indonesia, dan membagi Indonesia menjadi tiga daerah yang dibatasi oleh Garis Wallacea dan Garis Weber. Ketiga daerah tersebut mempunyai tipe makhluk hidup yang berbeda-beda. Daerah paling barat Indonesia yang dibatasi oleh Garis Wallacea merupakan kawasan Orientalis. Daerah paling timur yang dibatasi oleh Garis Weber merupakan kawasan Australis. Sedangkan daerah yang berada di tengah-tengah yang dibatasi oleh garis Wallaceae dan Weber disebut dengan kawasan Wallacea atau kawasan peralihan.

Keanekaragaman hayati dapat dilihat dari tiga tingkat, yaitu keanekaragaman hayati tingkat gen, jenis, dan ekosistem. Keanekaragaman hayati tingkat genetik mempunyai arti bahwa keanekaragaman tersebut merupakan keanekaragaman yang disebabkan oleh variasi genetik. Keanekaragaman hayati tingkat jenis merupakan keanekaragaman yang terjadi sebagai akibat dari adanya variasi berbagai jenis makhluk hidup. Dengan kata lain keanekaragaman ini dapat kita amati mulai dari tingkat marga. Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem merupakan keanekaragaman yang terbentuk sebagai akibat dari adanya variasi interaksi kelompok makhluk hidup dengan lingkungannya. Manfaat keanekaragaman hayati secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga hal, yaitu:

1. Jasa Ekosistem, seperti: air minum yang bersih, pembentukan dan perlindungan tanah, penyimpanan dan daur hara, mengurangi dan menerappolusi berkontribusi terhadap stabilitas iklim, pemeliharaan ekosistem, dan penyerbukan tanaman. 

2. Sumber daya hayati, seperti: makanan, obat-obatan, bahan baku industri, tanaman hias, stok untuk pemuliaan dan penyimpanan populasi.

3. Manfaat sosial, seperti: pendidikan rekreasi dan penelitian, serta budaya.
4. Beberapa hal yang dapat menyebabkan kepunahan diantaranya:
a. Perusakan Habitat
b. Fragmentasi Habitat
c. Degradasi Habitat
d. Penggunaan spesies yang berlebih untuk kepentingan manusia
e. Introduksi spesies-spesies eksotik
f. Karakter spesies terhadap kepunahan 


Dalam upaya konservasi keanekaragaman hayati global, para konservasionis telah menetapkan kawasan-kawasan yang menjadi prioritas utama konservasi yang diistilahkan dengan biodiversity hotspot. Penetapan hotspot tersebut dilakukan dengan mengidentifikasi kawasan yang memiliki konsentrasi yang sangat tinggi dari jenis-jenis hewan endemik yang terancam oleh hilangnya
habitat secara luar biasa. Terdapat 25 hotspot di seluruh dunia yang memiliki luas hanya 1,4% dari permukaan daratan Bumi yang dihuni oleh 44% spesies tumbuhan vaskular dan 35% spesies hewan vertebrata di seluruh dunia. Kawasan Sundaland dan Wallacea termasuk salahsatu dari 25 hotspot diversity.

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungannya di Blog Pak Pandani | Belajar dan Berbagi. Jika ada pertanyaan, saran, dan komentar silahkan tuliskan pada kotak komentar dibawah ini....

Salam Pak Pandani

Lebih baru Lebih lama