Contoh Senyawa Anorganik

a. Air

Senyawa organik yang paling banyak dalam protoplasma adalah senyawa air. Dari tabel analisis protoplasma ditemukan bahwa air merupakan komponen paling utama yang membentuk protoplasma. Hal ini menunjukkan bahwa air merupakan komponen yang sangat penting untuk makhluk hidup. Air bersifat transparan, tidak berwarna dan tidak berbau. Memiliki tegangan permukaan yang tinggi, densitasnya maksimum 4 Derjat C, membeku pada suhu 0 Derjat C dan mendidih pada suhu 100 Derjat C. 

Air dibentuk oleh satu unsur oksigen dan 2 unsur hidrogen, kedua atom oksigen. Adanya ikatan hidrogen, molekul air saling berikatan. Tanpa adanya ikatan hidrogen ini, air dapat meleleh pada suhu -100OC dan mendidih pada suhu -90 Derjat C sehingga membuat air di permukaan bumi menjadi panas, dan tidak memungkinkan ditempati makhluk hidup. Tetapi karena adanya ikatan hidrogen, air berwujud air pada permukaan  bumi. Pada suhu O C air mencair, dan mendidih pada suhu 100 Derjat C. Sifat-sifat unik dari air ini sangat penting keberadaannya untuk makhluk hidup. Alasan inilah, mengapa para ahli mencari kehidupan di planet lain dengan menemukan tanda-tandanya adanya air. Air dapat berwujud padat, cair atau gas pada temperatur lingkungan. Pada suhu dan tekanan ruangan air berwujud cair. Ketika air didinginkan dan menjadi padat, akan mengeluarkan panas dan panasnya membantu menjaga temperatur lingkungan lebih tinggi yang diharapkan. Sebaliknya ketika air menguap, air akan mengambil sejumlah panas dari lingkungan untuk mengubah wujudnya dari cair menjadi gas. Hal ini memberikan penjelasan ketika tubuh mengeluarkan keringat maka hal ini membantu tubuh menjaga 
suhu dalam rentang normal.

Air memiliki fungsi yang sangat penting bagi makhluk hidup, diantaranya:

1) Merupakan komponen struktural yang penting.
2) Merupakan media ideal untuk terjadinya reaksi kimia, dan merupakan pelarut universal.
3) Sejumlah sampah metabolisme dikeluarkan dalam bentuk larutan dimana air sebagai pelarutnya.
4) Air menjaga permukaan jaringan dan organ tetap lembab.
5) Air bekerja sebagai fase dispersi pada sistem koloid protoplasma.

b. Garam Mineral

Garam mineral merupakan komponen anorganik yang dtemukan dalam protoplama dan memiliki peranan yang sangat penting dalam iritabilita dan konduktivitas protoplasma. Setiap mineral memiliki fungsi yang berbeda dan khas. Tabel 3.6 menjelaskan masing-masing fungsi dari garam mineral.

Tabel 3.6. Berbagai jenis Unsur dalam protoplasma beserta fungsinya

c.  Asam dan Basa 

Asam selalu berhubungan dengan ion hidrogen atau H+. Molekul air dapat mengalami pemisahan dan membentuk ion. Molekul air yang kehilangan hidrogennya akan menjadi ion (OH-). Ion yang kehilangan hidrogen akan membentuk hidronium (H3O+). Secara sederhana hidronium digambarkan sebagai ion H+. Dalam air murni jumlah ion-ion hidrogen dan ion-ion hidroksida jumlahnya sama. Asam adalah zat yang mendonasikan ion hidrogen. Oleh karena itu, ketika bahan bersifat asam larut dalam air, keseimbangan antara ion hidrogen dan ion hidroksida berubah. Larutan memiliki lebih banyak ion hidrogen daripada ion hidroksida, kondisi larutan ini disebut asam. Basa merupakan zat yang menerima ion hidrogen. Oleh karena itu, ketika bahan bersifat basa dilarutkan dalam air, keseimbangan antara ion hidrogen dan ion hidroksida berubah. Larutan yang memiliki lebih banyak ion hidroksida disebut larutan basa atau bersifat alkalin.  Protoplasma merupakan sistem koloid yang banyak mengandung ion-ion yang terarut di dalamnya sehingga protoplasma memiliki tingkat keasaman atau pH. Semua sel berisi cairan intraseluler yang memilki nilai pH. pH memiliki peranan penting dalam fungsi sel, dan regulasi diperlukan oleh sel untuk tetap hidup. pH intraseluler nilainya berkisar antara 6, 8 dan 7,4, setiap sel memiliki kisaran pH yang berbeda.  

d. Gas 

Selain bahan-bahan padat dan air, protoplasma pun mengandung berbagai jenis gas. Gas dalam sel bisa berasal dari luar atau sebagai hasil sampingan dari metabolisme sel. Ada empat jenis utama gas 
dalam protoplasma yang larut dalam air yaitu karbondioksida, oksigen, nitrogen dan hidrogen. Karbon dioksida digunakan dalam sintesis urea dan penguraian oksihemoglobin. Oksigen digunakan selama proses oksidasi zat makanan sumber energi.  

*Guru Pembelajar

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungannya di Blog Pak Pandani | Belajar dan Berbagi. Jika ada pertanyaan, saran, dan komentar silahkan tuliskan pada kotak komentar dibawah ini....

Salam Pak Pandani

Lebih baru Lebih lama