Sorong – Di tengah gencarnya Kementrian Pendidikan menggenjot kualitas guru dengan sertifikasi guru dan penerimaan aparatur sipil negara (ASN) dengan pengabdian tenaga pendidik di daerah terpencil selama kurang lebih dua tahun, tapi realitas yang terjadi banyak ASN tenaga didik yang mangkir dari tugasnya.
Mangkirnya tenaga didik dari tugasnya ini, misalnya terjadi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Maralol, Distrik Salawati, Kabupaten Sorong. Di sekolah ini, guru pendidik jarang di tempat sehingga siswa sering tak masuk sekolah. Gedung SD yang di bangun megah itu, tak lantas menjadi sarana pendukung yang membuat guru berada di tempat untuk melaksanakan tugasnya mengajar di sekolah.
Sekretaris Kampung Maralol, Soleman Wahminit, mengatakan rasa keprihatinannya melihat kondisi itu, dimana anak-anak usia sekolah di kampungnya sangat bersemangat untuk sekolah, tapi guru tak ada, sehingga sering libur.
“Guru yang di tempatkan disini sudah menjadi pegawai tapi tidak mau melaksanakan tugas dan tak pernah di tempat. Bagaimana nasib anak-anak disini jika gurunya sudah tak perduli terhadap nasib mereka yang ingin sekolah, menuntut ilmu. Sudah seharusnya dinas pendidikan tegas menindak guru-guru yang mangkir tugas seperti ini,” keluh Soleman.
Menurut Soleman, pemerintah sudah bangun sekolah bagus, tapi kalau tak didukung dengan guru yang benar-benar mengabdi untuk mendidik di sekolah terpencil seperti ini, ya sama saja tidak ada gunanya bangun gedung sekolah.
“Sekolah ini seperti pendidikan musiman karena guru pengajar datang hanya bulan tertentu. Beruntung masih ada satu guru honor yang perduli untuk tetap mengajar. Jadi setiap hari ia mengajar dengan menggabung anak-anak dari kelas 1-6 secara bergantian,” jelas Soleman.
Saat persoalan mangkirnya para guru di SDN Maralol tersebut akan dikonfirmasikan kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sorong, Kepas Kalasuat belum bisa dilakukan akibat telepon selulernya belum bisa dihubungi dan di luar jangkauan.
Mangkirnya tenaga didik dari tugasnya ini, misalnya terjadi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Maralol, Distrik Salawati, Kabupaten Sorong. Di sekolah ini, guru pendidik jarang di tempat sehingga siswa sering tak masuk sekolah. Gedung SD yang di bangun megah itu, tak lantas menjadi sarana pendukung yang membuat guru berada di tempat untuk melaksanakan tugasnya mengajar di sekolah.
Sekretaris Kampung Maralol, Soleman Wahminit, mengatakan rasa keprihatinannya melihat kondisi itu, dimana anak-anak usia sekolah di kampungnya sangat bersemangat untuk sekolah, tapi guru tak ada, sehingga sering libur.
“Guru yang di tempatkan disini sudah menjadi pegawai tapi tidak mau melaksanakan tugas dan tak pernah di tempat. Bagaimana nasib anak-anak disini jika gurunya sudah tak perduli terhadap nasib mereka yang ingin sekolah, menuntut ilmu. Sudah seharusnya dinas pendidikan tegas menindak guru-guru yang mangkir tugas seperti ini,” keluh Soleman.
“Sekolah ini seperti pendidikan musiman karena guru pengajar datang hanya bulan tertentu. Beruntung masih ada satu guru honor yang perduli untuk tetap mengajar. Jadi setiap hari ia mengajar dengan menggabung anak-anak dari kelas 1-6 secara bergantian,” jelas Soleman.
Saat persoalan mangkirnya para guru di SDN Maralol tersebut akan dikonfirmasikan kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sorong, Kepas Kalasuat belum bisa dilakukan akibat telepon selulernya belum bisa dihubungi dan di luar jangkauan.
*kabarpapua/Veyda Ody
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungannya di Blog Pak Pandani | Belajar dan Berbagi. Jika ada pertanyaan, saran, dan komentar silahkan tuliskan pada kotak komentar dibawah ini....
Salam Pak Pandani