Moratorium CPNS Ciptakan Ribuan Pengangguran Terdidik

Moratorium (penghentian sementara) penerimaan CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) selama tiga tahun terakhir, berdampak pada meningkatnya jumlah pengangguran, khusnya kalangan sarjana. Sebab, menjadi pegawai negeri masih menjadi primadona para tamatan sarjana yang terus bertambah setiap tahun. Begitu penerimaan CPNS ditiadakan, maka antrean sarjana pencari kerja semakin panjang.

Jumlah pengangguran terdidik meningkat beberapa tahun terakhir, mulai tamatan SD, SMP hingga SMA. Bahkan, pengangguran tamatan diplomata (I, II dan III), S1 hingga S2.

Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Kerja Disnakertran Provinsi Bengkulu Asirman, S.Sos mengatakan total pengangguran di Provinsi Bengkulu mencapai 46.700 orang. Mereka terdiri, tamatan S2 (magister) sebanyak 392 orang, tamatan sarjana sebanyak 7.290 orang, tamatan DIII sebanyak 3.616 orang, tamatan DII sebanyak 288 orang, tamatan DI sebanyak 408 orang. Ditambah, 3.963 orang tamatan SMK, 1.658 tamatan SMA, 919 orang tamatan SMP dan 205 tamatan SD.

Seluruh pencari kerja yang terdaftar tersebut tersebar di 10 Kabupaten/kota. “Penyebab banyaknya pengangguran ini, karena sulitnya mendapatkan lapangan pekerjaan. Selain minimnya perusahaan yang ada di Bengkulu juga banyaknya kompetensi atau keahlian yang tidak sesuai yang dibutuhkan di perusahaan. Disisi lain tak sedikit membengkaknya pengangguran dampak dari sudah tiga tahun tidak ada penerimaan tes CPNS terutama formasi umum yang selama ini cukup membantu mengurangi pengangguran di setiap kabupaten/kota,” ujar Asirman ditemui di ruangannya kepada RB kemarin.

Dikatakan Asirman, berdasarkan jumlah penduduk di Provinsi Bengkulu ada 1.904.800 jiwa dan yang masuk kategori penduduk usia kerja sebanyak 1.358.630 orang. Akan tetapi berdasarkan angkatan kerja sebanyak 999.860 orang dan yang sudah bekerja sebanyak 953.160 orang. Sehingga masih tersisa ada 46.700 orang masih tidak ada pekerjaan.

Dari total 19.512 pencari kerja yang terdaftar itu mereka tersebar di 10 Kabupaten/kota. Yakni di Kota Bengkulu sebanyak 1.375 orang, Benteng 1.668 orang, Kepahiang 1.781 orang dan Rejang Lebong sebanyak 1.137 orang. Kemudian di Seluma sebanyak 4,554 orang, Bengkulu Selatan 1.393 orang, Kaur 1.833 orang, dan Bengkulu Utara 2.403 orang. Lalu di Mukomuko sebanyak 1.855 orang dan Lebong 1.513 orang.

“Penyebab tingginya angka pengangguran ini, karena pencari kerja milih-milih pekerjaan. Sebab bagi yang ingin benar-benar bekerja seperti yang sarjana guru atau pertanian mereka langsung mendapatkan pekerjaan dengan menjadi penyuluh atau honorer mengajar di sekolah-sekolah. Tetapi sekarang ini banyak yang ingin bekerja di perusahaan dan menjadi PNS,” terangnya.

Untuk itu kata Asirman, ketika memang ada perusahaan atau lowongan pekerjaan, pihaknya langsung memberitahukan kepada para pencari kerja yang sudah terdaftar. Solusinya ke depan tidak lain karena penerimaan CPNS belum bisa dipastikan untuk mengurangi angka pengangguran harus adanya investor yang banyak masuk Bengkulu.

Disisi lain pihaknya juga mengingatkan kepada para pencari kerja untuk meningkatkan keahliannya dan kompetensinya dengan mengikuti latihan pendidikan di swasta atau melalui Balai Latihan Kerja (BLK). Selama ini perguruan tinggi yang terus mengeluarkan lulusanya yakni Unib, UMB, Unihaz, Unived, STIA, serta UT dan perguruan tinggi lainnya. Belum lagi pengangguran yang datang dari luar Provinsi Bengkulu.



“Setiap tahun angka pengangguran masih akan tinggi. Bahkan dari prediksi data yang ada sampai 2021 mendatang masih mencapai 14 ribuan pencari kerja. Bahkan untuk tahun 2017 mendatang masih mencapai 40.500 dan tahun 2018 sebanyak 35.500 serta tahun 2019 sebanyak 29.878 orang dan di tahun 2020 sebanyak 23.900 orang. Terus bertambahnya pengangguran karena hampir setiap tahun perguruan tinggi baik negeri dan swasta menelurkan ribuan sarjana. Bahkan setahun dua kali mewisuda. Ditambah lagi tamatan SMA/SMK sederajat dan sekolah dasar dan SMP,” bebernya.

Rekrut Honor Kontrak

Disisi lain Plt Sekda Provinsi Bengkulu Ir. H. Sudoto, M.Pd mengatakan selain akan diberikan pendidikan dan pelatihan PNS yang ada di lingkungan Pemprov untuk mengatasi kekurangan sumber daya manusia, juga akan merekrut tenaga ahli melalui kontrak.

‘’Kita memang kekurangan beberapa tenaga teknis dan ahli di Pemprov. Tetapi disisi lain dengan jumlah 7.135 PNS sudah berlebih. Untuk itu ke depan jika memang tidak ada penerimaan CPNS akan direktur tenaga ahli melalui kontrak,’’ bebernya.

Diakui Sudoto pihaknya berharap peraturan pemerintah tentang pengangkatan pegawai pemerintah dengan perjanjian kontrak. Akan tetapi pihaknya berharap mulai 2017 mendatang ada peluang penerimaan CPNS. Terutama jalur umum terutama tenaga kesehatan, guru serta teknis lainnya.

‘’Kita juga dari pemerintah provinsi akan berupaya untuk mendatangkan investor sebanyak-banyaknya di Bengkulu. Sehingga peluang lapangan pekerjaan bisa terbuka. Ditambah lagi kegiatan yang bersifat pemberdayaan nantinya akan lebih digalakkan,’’ pungkasnya.

*che/harianrakyatbengkulu

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungannya di Blog Pak Pandani | Belajar dan Berbagi. Jika ada pertanyaan, saran, dan komentar silahkan tuliskan pada kotak komentar dibawah ini....

Salam Pak Pandani

Lebih baru Lebih lama