Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) mendukung langkah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy melakukan moratorium ujian nasional (UN).
Pasalnya, UN bukan lagi penentu kelulusan siswa.
"Kemampuan siswa tidak bisa dievaluasi melalui UN. Bagus UN dihapus, karena kalau tidak dihapus, standarnya jadi tidak jelas fungsinya," ujar Plt Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Unifah Rasyidi kepada wartawan usai peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT PGRI ke-71 di Sentul, Bogor, Minggu (27/11).
Untuk menguji kemampuan standar kemampuan siswa, lanjutnya, setiap daerah sebaiknya memiliki standar yang berbeda.
Untuk itu, pemerintah perlu memikirkan model evaluasinya.
Selain itu, daerah harus diberi wewenang untuk mencapai standar yang ditetapkan sehingga tidak sebatas kelulusan.
Pasalnya, UN bukan lagi penentu kelulusan siswa.
"Kemampuan siswa tidak bisa dievaluasi melalui UN. Bagus UN dihapus, karena kalau tidak dihapus, standarnya jadi tidak jelas fungsinya," ujar Plt Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Unifah Rasyidi kepada wartawan usai peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT PGRI ke-71 di Sentul, Bogor, Minggu (27/11).
Untuk menguji kemampuan standar kemampuan siswa, lanjutnya, setiap daerah sebaiknya memiliki standar yang berbeda.
Selain itu, daerah harus diberi wewenang untuk mencapai standar yang ditetapkan sehingga tidak sebatas kelulusan.
*esy/jpnn
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungannya di Blog Pak Pandani | Belajar dan Berbagi. Jika ada pertanyaan, saran, dan komentar silahkan tuliskan pada kotak komentar dibawah ini....
Salam Pak Pandani