Tak Ada Jembatan, Siswa Ini Gunakan Rakit Untuk Pergi Sekolah

Jembatan kayu yang menghubungkan Desa Depok Kecamatan Panggul Trenggalek dan juga Desa Gedangan Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo terputus total.

Itu akibat terjangan arus sungai yang menjadi perbatasan wilayah Trenggalek-Ponorogo .

Jembatan yang dibangun dengan biaya swadaya dari mayarakat ini tak lagi bisa digunakan, karena hampir separuh bagian jembatan hilang terbawa arus .

Peristiwa ini berimbas pada aktivitas masyarakat. Salah satu dampak yang paling terasa adalah di sektor pendidikan.

Siswa yang hendak bersekolah di seberang sungai harus rela bertaruh nyawa, demi dapat mengikuti pelajaran.

Mereka harus menggunakan rakit kecil yang dibuat oleh masyarakat dengan standar keamanan yang sangat tidak layak.

Mereka mengaku tak ada pilihan lain, selain menggunakan rakit kecil karena jembatan yang mereka gunakan sehari-hari, tak bisa digunakan lagi.

Selain itu, para pelajar ini harus melewati jalan setapak yang cukup jauh untuk menuju ke sekolah mereka.

Siswa yang akan menyeberangi banjir. Foto: Pojokpitu/JPG
Saat banjir tiba, para pelajar ini mengaku tidak masuk sekolah, karena takut rakit yang biasa mereka gunakan hanyut.

Setelah menggunakan rakit, siswa harus berjibaku melewati jalan setapak yang juga sangat membahayakan untuk mencapai sekolah mereka.

Pemerintah Desa Depok menerangkan, jembatan ini tak hanya mengganggu proses pendidikan, tapi juga melumpuhkan proses ekonomi.

"Kebanyakan warga yang berada di Desa Gedangan Ponorogo, banyak melakukan aktivitas di Kecamatan Panggul Trenggalek," ujar Samsul, Kepala Dusun Pegat.

Warga dari dua desa di dua kabupaten ini berharap agar pemerintah segera membangun kembali jembatan baru dengan kondisi yang lebih layak.

Mengingat jembatan ini adalah akses satu satunya dan merupakan poros ekonomi antara kedua desa tersebut.

*end/flo/jpnn

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungannya di Blog Pak Pandani | Belajar dan Berbagi. Jika ada pertanyaan, saran, dan komentar silahkan tuliskan pada kotak komentar dibawah ini....

Salam Pak Pandani

Lebih baru Lebih lama