Tidak Terima Anakanya Dilempar Gurunya Pakai Batu, Orang Tua Siswa Ini Lapor Ke Polisi

Tergesa-gesa Agusri membawa anaknya, TA (16) menuju ke Polsek Bukit Intan Pangkalpinang, Sabtu (12/11) pagi.

Bapak dan anak perempuannya ini hendak melaporkan guru olahraga anaknya di SMAN 2 Pangkalpinang, IR atas tuduhan penganiayaan yang dilakukan guru ini.

Agusri menceritakan kejadian yang menimpa anaknya di sekolah tersebut sekitar pukul 07.17 WIB.

"Anak saya di lempar batu oleh gurunya dan kena di bagian tulang hidung sampai berdarah," katanya saat di kantor Polsek.

Saat kejadian, TA tengah berolahraga bersama siswa lainnya sebanyak dua kelas di lapangan basket sekolah. TA yang tengah menelepon orangtuanya mengadukan permasalahan terkait dirinya saat masuk pekarangan sekolah tiba-tiba terkena lemparan batu.

"Saat itu dia menelepon saya, bercerita tentang dimarahi siswa piket saat masuk sekolah, katanya tidak boleh menghidupkan motor di lingkungan sekolah," ujarnya.

Saat perbincangan ayah dan anak ini di telepon berlangsung, tiba-tiba siswa kelas XI ini menangis dan masih terdengar di teleponnya.

"Tidak lama, anak saya mengadu katanya dilempar gurunya pakai batu, saya langsung ke sekolah untuk melihat anak saya," jelasnya.

Setibanya di sekolah, Agusri mengaku melihat anaknya terluka di hidungnya. "Dia mengadukan katanya dilempar batu sekitar jarak 2 sampai 3 meter, saya sebagai orangtua sedih begini," tuturnya.

Warga Pangkalan Baru, Bangka Tengah ini pun langsung melakukan visum dan melaporkan kejadian ini ke Polsek Bukit Intan.

"Setelah terkena batu juga, anak saya masih dimarahi, alasannya saat saya tanya karena emosi," katanya.

Ia melaporkan kejadian ini kepada Kepolisian karena sebagai bentuk pelajaran. "Sudah bukannya zamannya lagi mendidik seperti ini, jangan begitu lah," terangnya.

Saat di konfirmasi, Wakil Kepala Sekolah SMA N 2 Pangkalpinang, Raihan menjelaskan duduk permasalahan ini.

Menurut pihak sekolah awal kejadian bermula dari saat TA memasuki lingkungan sekolah. Sebab setiap hari Sabtu, siswa yang membawa kendaraan harus mematikan motornya karena Car Free Day.

"Dia menghidupkan motornya di dalam lingkungan sekolah, dimarahi petugas piket," ujarnya.

Setelah itu, pelajaran olahraga dilaksanakan. Saat siswa lain tengah berbaris, TA terlambat karena sedang menelepon.

"Saat itu dari awal siswa yang bersangkutan sempat berbicara mengumpat, saat baris itulah dia masih nelepon sambil jongkok, guru olahraga menyuruh baris secara benar dan melemparkan batu ke arah tanah, namun tidak sengaja terpental ke bagian hidung siswa itu," tutur Raihan.



Ia mengatakan, guru tidak secara sengaja melemparkan batu dan ada dua kelas siswa yang menjadi saksinya.

"Kami sebagai guru hanya ingin menjadikan dan mendidik anak yang baik, tidak semau-maunya, harapannya bisa diselesaikan secara damai," tambahnya.

Saksi guru lainnya, Sirman ikut menjelaskan bahwa tidak ada pengeroyokan saat orangtua siswa mendatangi sekolah.

"Tadi sempat mau berkelahi, tapi kami pisahkan, kami tidak mau terjadi seperti ini lah," kata guru olahraga ini.

Kapolsek Bukit Intan, AKP Hendratmoko mengatakan saat ini tengah melakukan mediasi dalam laporan yang telah diterima pihak Kepolisian.

"Kami sedang panggil antara pelapor dan terlapor, jika memang mediasi ini buntu, kami akan proses secara hukum dan undang-undang yang berlaku," katanya mewakili Kapolres Pangkalpinang, AKBP Heru Budi Prasetyo. 

*bow/bangkapos

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungannya di Blog Pak Pandani | Belajar dan Berbagi. Jika ada pertanyaan, saran, dan komentar silahkan tuliskan pada kotak komentar dibawah ini....

Salam Pak Pandani

Lebih baru Lebih lama