Kiprah SM- 3T Majukan Pendidikan di Daerah Terisolir Pasbar


Dirikan Taman Bacaan, Ajarkan Pendidikan Karakter

Komunitas Sarjana Mendidik di Daerah Terluar, Terdepan Tertinggal (SM- 3T) berusaha memutus mata rantai keterisoliran di Jorong Tamiang Julu Tengah, Nagari Batahan, Kecamatan Ranahbatahan, Kabupaten Pasaman Barat. Salah satu caranya dengan mendirikan taman bacaan.

Sabtu (1/ 4), senyum sumringah terpancar di wajah murid SDN 06 Ranahbatahan, Pasbar. Pasalnya, tak jauh dari sekolah mereka akan ada taman bacaan. Mereka tampak tak sabar dapat segera duduk di taman bacaan yang bakal diresmikan Bupati Pasbar Syahiran.

Lokasi tempat berdirinya taman bacaan tersebut berada di lahan kosong tempat para pelajar menari dan melakukan kegiatan pramuka. Ada sekitar 3 ribu buku yang tersedia di taman bacaan tersebut.

Para murid SDN 06 Ranahbatahan, dan warga sekitar kemudian saling berkejaran untuk mendapatkan buku yang mereka inginkan. Sesekali mereka terlihat bersenda gurau sambil terus membolak-balikan halaman buku yang mereka baca.

Koordinator SM-3T Pasbar, Furqon Nur Rahman mengatakan, pihaknya membuat taman baca agar para pelajar terbiasa membaca, sehingga pengetahuannya semakin luas. Kabupaten Pasbar merupakan wilayah ke- 56 di Indonesia sebagai penempatan SM-3T.

“Kami hadir di tengah masyarakat untuk ikut serta menangani berbagai persoalan yang ada di daerah terisolir. Termasuk mendirikan taman baca ini. Semoga dengan taman baca ini, akan lahir generasi emas Pasbar yang siap menyongsong masa depan,” katanya.

SM-3T merupakan gabungan dari beberapa tenaga pendidik yang diseleksi oleh Kemendikbud RI. Mereka mengabdikan diri pada daerah-daerah terpencil dan terluar di Indonesia.

SM-3T hadir di tengah masyarakat untuk menjalankan program pendirian taman baca masyarakat di daerah terisolir. Buku-buku dan fasilitas taman baca, merupakan sumbangan dari para relawan, sastrawan dan para donatur di seluruh Indonesia.

“Hadirnya taman baca ini, tentunya dapat membantu berbagai persoalan dalam meningkatkan intelektualitas generasi pelajar di jorong terisolir. Semoga taman baca dapat menjadi jendela bagi pelajar menatap masa depan dengan sikap berani,” ucapnya.

Pihaknya, tak hanya mendirikan taman baca, namun juga mengajarkan pendidikan karakter di tengah keluarga. Seperti penanaman nilai sopan santun pada anak.
Bupati Pasbar Syahiran menyebutkan, masalah yang dihadapi saat ini adalah rendahnya minat baca anak-anak dan masyarakat. Tentu, hal ini merupakan salah satu indikator yang menyebabkan daerah Pasbar masih menjadi daerah tertinggal.

Budaya membaca masih belum dianggap sebagai suatu kebutuhan. Padahal, dengan membaca akan dapat menjelajahi dunia yang tak terbatas. Kemudian melihat segala sesuatunya dari sudut pandang yang berbeda.

“Karena pengetahuan, pengalaman dan pendidikan itulah yang menentukan sudut pandang. Sehingga semakin luas pengetahuan, makin luas pula lah sudut pandang kita,” ungkap Syahiran.

Salah satu cara untuk memperkenalkan budaya membaca kepada masyarakat adalah melalui taman baca. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjadikan taman baca lebih menarik adalah dengan selalu menyediakan bahan bacaan yang terkini.

Lalu melengkapi keanekaragaman koleksi dari taman baca. Kemudian kebutuhan masyarakat akan buku bacaan dapat tersalurkan melalui taman baca tersebut.

“Marilah kita manfaatkan keberadaan taman baca binaan SM-3T ini dengan sebaik-baiknya. Diharapkan untuk pengelola taman baca yang telah ditunjuk, agar menjaga dan melanjutkan program yang telah dibentuk oleh SM - 3T ini,” ajak Syahiran. 

Sumber: http://www.m.padek.co/detail.php?news=82437

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungannya di Blog Pak Pandani | Belajar dan Berbagi. Jika ada pertanyaan, saran, dan komentar silahkan tuliskan pada kotak komentar dibawah ini....

Salam Pak Pandani

Lebih baru Lebih lama