Program SM-3T Tetap Dipertahankan


SEMARANG - Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) sebagai salah satu dari 22 perguruan tinggi di Indonesia yang ditunjuk menyelenggarakan Pendidikan Profesi Guru Sarjana Mengajar Daerah Terluar, Terdepan, dan Tertinggal (PPG SM-3T) menyambut baik kebijakan pemerintah yang tetap mempertahankan program SM-3T.

Menurut Rektor UPGRIS Muhdi SH MHum, program SM3T adalah salah satu agenda pemerintah yang berpihak pada rakyat di daerah pinggiran. Sebab, saat ini masih banyak kekurangan guru di Indonesia. ”Memang, sempat ada isu akan dihapus program ini, tetapi kabar terbaru SM3T tetap dipertahankan,” jelasnya, kemarin.

Menurutnya, meski peserta program SM3T ini tidak berlatar belakang sekolah kependidikan, tetapi tak sedikit peserta SM3T yang memperhatikan proses pembelajaran karena mereka memahami betul tugasnya. ”Terlebih peserta SM3T sehari-hari tinggal di dekat sekolah. Pembelajaran jadi berjalan terus,” papar dia.

Menjadi Panutan


Dia mengaku kendala saat ini peserta SM3Tbelum memiliki sertifikat profesi guru. Namun dari sisi kemampuan, para sarjana peserta SM3Tsudah dibekali kemampuan pedagogi yang kuat.

”Dalam pertemuan di Jakarta beberapa waktu lalu, kami menyarankan agar peserta program SM3T dibekali kemampuan mengondisikan kelas seperti guru pada umumnya.” Pemerhati pendidikan dari Unnes Prof Haryono memberikan masukan agar peserta SM3Tharus bisa berbaur dengan baik bersama warga setempat.

”Bahkan lebih dari itu, peserta SM3T harus bisa menjadi teladan atau panutan dalam bersikap,” jelasnya. Sebelumnya diberitakan, pemerintah memastikan tidak jadi menyetop program tersebut. Perekrutan akan segera dilakukan untuk memenuhi kebutuhan guru di kawasan perbatasan tahun depan.

”Tahun ini kami ajukan anggarannya, dan disetujui Presiden. Sehingga tidak jadi dibatalkan (dihentikan),” kata Menrsekdikti M Nasir.

Dalam waktu dekat, Kemenristekdikti akan segera membuka pendaftaran guru untuk program tersebut. Untuk kebutuhan program tersebut, pihaknya menganggarkan Rp 350 miliar. Anggaran tersebut bisa digunakan untuk membiayai sekitar 3.000 guru yang bakal direkrut oleh Kemristekdikti.

Dengan demikian, program itu akan kembali berjalan normal sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Meskipun demikian, tahun ini sistem perekrutannya sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Kemristekdikti tidak hanya merekrut untuk kebutuhan di perbatasan.

”Ini nanti untuk menyelesaikan kebutuhan yang ada di Kemdikbud, yakni guru produktif untuk SMK,” tutur Nasir.

Sumber: http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/program-sm3t-tetap-dipertahankan/

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungannya di Blog Pak Pandani | Belajar dan Berbagi. Jika ada pertanyaan, saran, dan komentar silahkan tuliskan pada kotak komentar dibawah ini....

Salam Pak Pandani

Lebih baru Lebih lama