SM-3T Peduli Untuk Kabupaten Timor Tengah Selatan


KUPANG - Tim base care Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terpencil , Terluar, (SM3-T) Kupang bekerja sama dengan Buruh Migran Indonesia (BMI) Hongkong mengadakan kegiatan SM3T peduli di RT 03, RW 02, Desa Biloto, Kecamatan Molo Selatan, Kabupaten TTS.

Kali ini Program SM3T peduli berupa pemberian bantuan satu buah kursi roda dan sembako kepada sebuah keluarga yang empat orang anggota keluarganya merupakan penyandang disabilitas.

Tim Base care SM3-T Kupang sebagai eksekutor lapangan mendapat dukungan dana dari rekan-rekan BMI Hongkong.

Kerja sama tersebut terjalin saat beredar berita di media sosial facebook tentang empat penyandang disabilitas dari sebuah keluarga asal Kabupaten TTS.

Koordinator Base care SM3-T NTT, Abdul M. Djou, Selasa (24/5/2017), mengatakan bahwa ini merupakan kerja sama pertama kali antara base care SM3-NTT dengan pihak luar seperti BMI-Hongkong.

Abdul menegaskan bahwa pemberian bantuan ini merupakan bentuk rasa solidaritas kemanusiaan.

Tidak ada kepentingan lain, kita sebagai manusia wajib membantu sesama manusia dengan tulus.

Abdul juga berharap, bentuk kerja sama seperti ini dapat ditingkatkan karena sangat membantu sesama.

Lusya Tawu Loko Dai, atas nama rekan-rekan BMI Hongkong, saat dikonfirmasi via telepon, mengatakan bahwa pihak BMI tergerak untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada empat penyandang disabilitas di TTS sebagai wujud rasa solidaritas kemanusiaan.

Menurut Lusya, kegiatan ini merupakan yang kesekian kalinya.
Sebelumnya BMI juga telah melakukan kegiatan -kegiatan sosial kemanusaiaan seperti ini.

Rekan-rekan BMI juga berterima kasih kepada tim base care SM-3T NTT sebagai eksukutor lapangan.

"Kami jauh, tapi ada teman-teman dari SM-3T peduli yang mau membantu kami sebagai eksukutor lapangan, kami sangat berterima kasih", ungkap Lusya.

Milka Sabah, ibu dari keempat anak penyandang disabilitas sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan.

Ibu dari tujuh orang anak ini menuturkan bahwa anak pertamanya normal, sedangkan enam orang anak lainnya mengalami disabilitas.
Lima orang anaknya mengalami cacat tuna daksa namun salah satunya telah meninggal, sedangkan salah seorang anaknya mengalami cacat mental.

Milka juga menuturkan bahwa kini hanya dia dan anak sulungnya bertanggung jawab mengurus anak-anaknya yang mengalami disabilitas karena suaminya telah meninggal pada bulan Juni 2016 Lalu.

Milka sangat berterima kasih kepada Tuhan, juga orang-orang yang telah peduli memberikan bantuan kepadanya. Ibu dari ketujuh anak itu mengaku bahwa doanya telah terjawab.

Selama bertahun-tahun ia berdoa agar keempat anak penyandang tunadaksa ini dapat pergi bersamanya ke gereja.

Penyerahan bantuan dilakukan pada 22-23 April 2017. 

Sumber: http://kupang.tribunnews.com/2017/04/25/tim-base-care-sm3t-ntt-kembali-merajut-kasih

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungannya di Blog Pak Pandani | Belajar dan Berbagi. Jika ada pertanyaan, saran, dan komentar silahkan tuliskan pada kotak komentar dibawah ini....

Salam Pak Pandani

Lebih baru Lebih lama