Merasa Keteteran, Peserta Keluhkan Program Guru Keahlian Ganda


Peserta program guru keahlian ganda mata pelajaran rekayasa perangkat lunak mengeluhkan waktu pelatihan tahap IN-1 yang hanya berjalan 2 bulan (April-Mei). Mereka mengaku keteteran untuk menyusun perangkat pembelajaran dan penguatan materi melalui modul.

Pada tahap ON-1 yang berjalan selama 3 bulan (Januari-Maret), peserta mendapatkan materi pengenalan dasar kompetensi kejuruan dan belajar mandiri dengan modul dari Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi.

"Pemahaman peserta berbeda-beda. Saya yang sudah 50 tahun dengan latar belakang guru fisika butuh adaptasi lebih lama untuk belajar IT," ujar guru SMKN 2 Binjai Ludin Sitorus, saat mengikuti pelatihan di SMKN 1 Binjai, Kota Binjai, Sumatera Utara, Kamis 11 Mei 2017.

Ludin mengatakan, bagi guru yang tak memiliki latar belakang pendidikan ilmu teknologi informasi, modul yang diberikan instruktur cukup sulit dipahami. Kendati demikian, parangkat komputer yang disediakan pemerintah sudah cukup memadai. "Kami pada tahap selanjutnya (ON-2) akan magang langsung di sekolah yang ditunjuk untuk mengajar di kelas. Dikhawatirkan, dengan pemahaman yang kurang, kami jadi kesulitan menyederhanakan materi pelajaran kepada siswa," ujarnya.

Takut tidak lulus

Guru SMKN 1 Air Joman Sri Wahyuni juga mengeluhkan waktu yang terlalu pendek. Guru dengan latar belakang mata pelajaran kewirausahaan ini mengaku harus belajar ekstra untuk memahami rumus dan beragam kode komputer dalam menyusun program. "Nanti kan ada tes akhir tingkat nasional untuk mendapatkan sertifikat dari LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi), kalau kami kurang paham dan tidak menguasai materi takutnya tidak lulus. Padahal saya sangat ingin menjadi guru dengan keahlian ganda," ujar Sri.

Program guru keahlian ganda ini memiliki lima tahap pelatihan yaitu ON-1, IN-1, ON-2, IN-2 dan magang kerja industri. Setelah melewati ON-1, pada tahap ON-2 selama 3 bulan peserta akan magang mengajar sebagai guru produktif di kelas (SMK) dan di bengkel atau laboratorium. Peserta juga tetap harus belajar mandiri melalui modul. Pada tahap IN-2 yang berlangsung selama 2 minggu, peserta akan menerima penguatan materi, penajaman kompetensi keahlian dan uji kompetensi oleh LSP. Pada tahap akhir, peserta akan menjalani magang kerja di industri selama dua bulan.

"Semangat belajar mereka masih tinggi. Untuk rombongan tahap pertama ini ada 15 orang yang mengikuti pelatihan rekayasa perangkat lunak," ucap Kepala Sekolah SMKN 1 Binjai Muhammad Basir.

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Sumarna Surapranata menyatakan, program guru keahlian ganda merupakan terobosan pemerintah. Tujuannya mempercepat revitalisasi pendidikan vokasi atau kejuruan. Program tersebut menyasar guru normatif untuk mengikuti pelatihan mata pelajaran khusus sehingga menjadi guru produktif.

Ia mengatakan, pada tahap 1 program tersebut yang dibuka sejak akhir Desember 2016 ada sekitar 12.741 guru yang mengikuti pelatihan. Kemendikbud akan membuka rekrutmen tahap II bagi 15.000 guru normatif. Mereka akan dilatih menjadi guru produktif untuk bidang keahlian prioritas nasional dalam pendidikan vokasi. Rekrutmen ini bisa diikuti guru SMK negeri maupun swasta. "Tahap kedua program tersebut dibuka Juli 2017," ucapnya.

Empat prioritas

Sumarna menyatakan, ada empat bidang keahlian yang menjadi prioritas,. Empat bidang itu, bidang maritim atau kelautan, bidang pertanian atau ketahanan pangan, bidang industri kreatif, dan bidang pariwisata. Bidang keahlian prioritas tersebut sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo. Ia mengklaim, program guru keahlian ganda merupakan langkah strategis Kemendikbud untuk mengatasi masalah kekurangan guru produktif di SMK.

"Kemendikbud sudah melakukan pemetaan mengenai kekurangan jumlah guru produktif, termasuk bidang keahlian yang dibutuhkan. Berdasarkan data per tahun 2016, Indonesia memiliki kekurangan guru SMK produktif sebanyak 91.861 guru. Untuk program tahap dua tahun ini,ada 53 bidang keahlian yang bisa dipilih calon peserta," ujarnya.

Sumber:  http://www.pikiran-rakyat.com/pendidikan/2017/05/11/merasa-keteteran-peserta-keluhkan-program-guru-keahlian-ganda-400929

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungannya di Blog Pak Pandani | Belajar dan Berbagi. Jika ada pertanyaan, saran, dan komentar silahkan tuliskan pada kotak komentar dibawah ini....

Salam Pak Pandani

Lebih baru Lebih lama