Ciri-Ciri Archaebacteria


Archaebacteria ditemukan pada tahun 1977 oleh Carl Woese dan George Fox. Istilah Archaebacteria berasal dari bahasa Yunani, archaio, yang artinya kuno. Para ahli berpendapat bahwa Archaebacteria merupakan sel-sel paling awal (kuno) yang memiliki hubungan kekerabatan dekat dengan organisme eukariotik (memiliki membran inti sel). Archaebacteria hidup di lingkungan yang ekstrim, mirip dengan lingkungan awal di bumi.

Archaebacteria memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  • Organisme prokariotik 
  • Komposisi kimia penyusun dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan 
  • Membran plasmanya mengandung lipid dengan rantai hidrokarbon bercabang yang tertanam pada gliserol dengan ikatan eter 
  • Sebagian besar hidup pada habitat yang ekstrem, misalnya di mata air panas, air laut yang asin, kawah, lumpur dan gambut.

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungannya di Blog Pak Pandani | Belajar dan Berbagi. Jika ada pertanyaan, saran, dan komentar silahkan tuliskan pada kotak komentar dibawah ini....

Salam Pak Pandani

Lebih baru Lebih lama