Bentuk Simbiosis Jamur dengan Makhluk Hidup Lain

1. Lichen (Lumut kerak)

Lumut kerak mempunyai ciri-ciri,antara lain:
  • Terdiri dari dua organisme yang bersimbiosis, yaitu dari Ascomycotina atau Basidiomycotina dengan alga biru (Cyanobacteria) atau alga hijau (Chlorophyta).
  • Habitat lumut kerak biasanya pada pohon, di tanah, batu karang. Sebagai pelopor kehidupan, lumut kerak dapat tumbuh pada substrat tempat tumbuhan lain tidak dapat hidup. Susunan thalus alga terdiri komponen thalus. Apabila banyak polusi udara maka Lichen tidak ada. 
  • Bentuk tubuh berupa talus yang tipis, pada irisan melintang talus terlihat bagian luar berupa miselium yang kompak dan bagian dalam berupa hifa yang tidak kompak dan di antaranya terdapat kelompok alga.
  • Reproduksi secara aseksual dengan fragmentasi atau soredium (beberapa sel ganggang yang terbungkus oleh hifa jamur). Secara seksual terjadi pada masing-masing anggota simbiosis (simbion). 
Contoh: Physcia, Parmelia, Usnea sp

Gambar. Lumut Kerak

Manfaat lumut kerak, antara lain:
  • Sebagai tumbuhan perintis yang sangat membantu dalam proses pelapukan batuan. 
  • Di bidang industri sebagai bahan penyamak kulit, bahan pewarna, dan bahan kosmetik. 
  • Menyerap sulfur dioksida yang merupakan komponen pencemaran udara, sehingga liken dapat dijadikan petunjuk adanya polusi udara 
2. Mikoriza
Merupakan jamur yang bersimbiosis dengan akar tumbuhan tingkat tinggi. Jamur yang membentuk mikoriza berasal dari golongan Zygomycotina, Ascomycotina, atau Basidiomycotina. Tanpa adanya mikoriza, beberapa tumbuhan tidak dapat menyerap air dan mineral yang cukup dari dalam tanah utnuk pertumbuhan yang maksimum. Oleh karena itu, terbentuklah mikoriza pada akar beberapa jenis tumbuhan tingkat tinggi.

Jamur dan tumbuhan tingkat tinggi masing-masing mendapat keuntungan. Jamur memperoleh senyawa organik, misalnya gula dan asam amino dari tumbuhan. Tumbuhan memperoleh air dan mineral (terutama fosfor) yang diserap oleh jamur dari dalam tanah. Jamur juga menyediakan hormone pertumbuhan tertentu bagi tumbuhan dan melindungi akar tumbuhan terhadap infeksi mikroorganisme. Tumbuhan yang memiliki mikoriza lebih tahan terhadap kekeringan dan suhu yang ekstrim.

Mikoriza dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu:
  1. Ektomikoriza, hifa tidak menembus ke dalam akar (korteks) hanya sampai epidermis, contoh ektomikoriza pada pinus. 
  2. Endomikoriza, hifa jamur menembus akar sampai ke bagian korteks. Contoh: endomikoriza pada tanaman anggrek dan sayuran seperti kol dan bit.
Gambar. Ektomikoriza : (a) akar dengan mikoriza, (b) penampang melintang akar dengan mikorizza

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungannya di Blog Pak Pandani | Belajar dan Berbagi. Jika ada pertanyaan, saran, dan komentar silahkan tuliskan pada kotak komentar dibawah ini....

Salam Pak Pandani

Lebih baru Lebih lama