Sistem Pendukung Pembelajaran Abad 21


Mengembangkan kerangka kerja yang komprehensif untuk pembelajaran abad 21 membutuhkan lebih dari mengidentifikasi spesifik keterampilan, pengetahuan konten, keahlian dan kemahiran. Sebuah sistem pendukung yang inovatif harus diciptakan untuk membantu peserta didik menguasai kemampuan multi-dimensi uang diperlukan pada abad 21. Partnership for 21st Century Skills (2009) mengidentifikasi sistem pendukung penting untuk memastikan penguasaan keterampilan peserta didik di abad 21 antara lain:

1) Standar abad 21:

a) Fokus pada keterampilan abad 21, pengetahuan dan keahlian konten.
b) Membangun pemahaman pada mata pelajaran tertentu dan antar mata pelajaran.
c) Lebih menekankan pada pemahaman yang mendalam dari suatu konten
d) Melibatkan peserta didik dengan dunia nyata, dan membuat peserta didik lebih aktif dalam belajar dan pemecahan masalah

2) Penilaian keterampilan abad 21

a) Mendukung keseimbangan penialaian tes standar serta penialaian normatif dan sumatif;
b) Menekankan pemanfaatan umpan balik bedasarkan kinerja peserta didik;
c) Membolehkan pengembangan portofolio peserta didik.

3) Kurikulum dan instruksi abad 21

Mengembangkan kurikulum mandiri berbasis individu, hal ini tidaklah gampang diperlukan suatu desain dan konsep matang serta terbukti efektif dalam implementasinya. Sejumlah prasyarat yang harus dipenuhi kesiapan fasilitas dan saran dan prasarana, kematangan peserta didik, infrastruktur dan suprastruktur manajemen institusi yang handal, konten pengetahuan yang lengkap dan sebagainya.

a) Berfokus pada penyediaan peluang untuk menerapkan keterampilan abad 21 di seluruh bidang dan pendekatan pembelajaran berbasis kompetensi.
b) Memungkinkan metode pembelajaran inovatif yang mengintegrasikan penggunaan teknologi, pendekatan berbasis masalah dan berfikir tingkat tinggi.
c) Mendorong integrasi sumber daya masyarakat yang berada di luar sekolah.

4) Pengembangan profesional abad 21

Untuk melahirkan profil guru yang profesional di abad 21, yaitu; a) memiliki kepribadian yang matang dan berkembang; b) penguasaan ilmu yang kuat; c) keterampilan untuk membangkitkan peserta didik kepada sains dan teknologi; dan d) pengembangan profesi secara berkesinambungan.

5) Pembelajaran lingkungan abad 21

a) Menciptakan latihan pembelajaran, dukungan SDM dan infrastruktur;
b) Memungkinkan pendidik untuk berkolaborasi, berbagi pengalaman dan integritasnya di kelas;
c) Memungkinkan peserta didik untuk belajar dengan konteks dunia;
d) Mendukung perluasan keterlibatan komunitas dalam pembelajaran baik langsung maupun tidak langsung.

Kewajiban seorang guru tidak hanya mentransferkan pengetahuan tetapi juga dapat mengubah perilaku, memberikan dorongan positif sehingga peserta didik termotivasi, memberi suasana belajar yang menyenangkan agar peserta didik dapat berkembang semaksimal mungkin. Diharapkan guru juga tidak hanya mengolah otak peserta didik tapi juga mengolah jiwanya. Bila seorang guru hanya dapat mengolah otak peserta didiknya saja maka alhasil peserta didik akan tumbuh sebagai robot yang tidak punya hati. Peserta didik yang cerdas tidak lagi dilihati dari seberapa besar nilai raportnya, namun nilai emosional dan fungsi motoriknya berjalan dengan baik.

Pembelajaran di abad 21 ini memiliki perbedaan dengan pembelajaran di masa lalu. Seorang guru harus memahami pergeseran paradigma pendidikan di abad 21. Guru seperti apa yang dibutuhkan dan cara seperti apa yang harus dilakukan untuk mengajar dan mendidik peserta didik di era saat ini dan mempersiapkan mereka di era mendatang. Guru harus memulai satu langkah perubahan yaitu mengubah pola pembelajaran tradisional yang berpusat pada guru menjadi pola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Guru mempunyai peranan yang sangat penting, karena sebaik apa pun kurikulum dan sistem pendidikan yang ada, tanpa didukung mutu guru yang baik maka semuanya akan sia-sia.

Implementasi dalam pembelajaran IPA, siswa dituntun untuk belajar aktif yang terimplikasi dalam kegiatan secara fisik maupun mental, tidak hanya mencakup aktivitas hand-on tetapi juga mind-on. Proses pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pembelajaran IPA diarahkan agar peserta didik dapat berinkuiri dan bertindak secara ilmiah. Dalam proses pembelajaran IPA yang sifatnya terpadu hendaknya menumbuhkan keterampilan sains, yaitu keterampilan proses, keterampilan berfikir kreatif dan kritis serta menumbuhkan sikap ilmiah.

Di abad 21, pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri dengan pendekatan yang berpusat pada siswa untuk menumbuhkan kemampuan berfikir kreatif dan kritis, mampu memecahkan masalah, melatih kemampuan berinovasi dan menekankan pada pentingnya kolaborasi dan komunikasi.

Referensi: Materi Pendidikan Abad 21 dalam Pelatihan Pembelajaran IPA Berbasis STEM yang Terintegrasi dalam Kurikulum 2013 oleh P4TK Bandung Tahun 2018.

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungannya di Blog Pak Pandani | Belajar dan Berbagi. Jika ada pertanyaan, saran, dan komentar silahkan tuliskan pada kotak komentar dibawah ini....

Salam Pak Pandani

Lebih baru Lebih lama