Macam-macam Protein

Protein dibagi menjadi tiga kelompok yaitu protein sederhana, protein konjugasi dan protein turunan.

a. Protein Sederhana.


Kelompok protein dibagi menjadi dua yaitu protein globular dan protein fibrous. Protein globular berdasarkan kelarutannya dikelompokkan lagi menjadi kelompok protein yang larut dalam air dan protein yang tidak larut dalam air. Beberapa contoh protein yang larut dalam air diantaranya adalah albumin, pseudoglobulin, protamin, histon. Sementara protein yang tidak larut dalam air diantaranya adalah gulutelin, gliadin, prolamin, globulin. Protein fibrous atau serat. Protein ini mirip serat dan tidak larut dalam air dingin atau reagen bersuhu dingin. Protein ini ditemukan dalam tubuh hewan sebagai skleroprotein. Beberapa bentuk protein fibrous diantaranya adalah keratin, fibroin, elastin, dan kolagen.

b. Protein Konyugasi.
Protein ini terdiri atas protein sederhana dikombinasikan dengan senyawa non protein, biasanya disebut grup prostetik bila ditambahkan pada bahan organik atau disebut kofaktor bila ditambahkan pada bahan an organik. Contoh protein konyugasi diantaranya glikoprotein dan mucoprotein yang berisi karbohidrat dan protein dalam molekul lain, misalnya musin dari saliva. Nukleoprotein berisi asam amino dan asam nukleat dalam molekulnya. Khromoprotein berisi asam amino dan pigmen, misalnya hemoglobin, haemosianin, flavoprotein dan sitokrom. Lipoprotein berisi asam amino dan lemak dalam molekulnya, misalnya lipovitellin dalam kuning telur, serum, protein dari otak dan jaringan saraf. 



c. Protein Turunan.

Kelompok protein ini terdiri atas protein terkoagulasi dan bagian dari protein yang terhidrolisis misalnya protease dan polypeptidase. Secara struktural protein merupakan ikatan senyawa asam amino dengan berbagai jenis bentuk ikatannya. Ada dua jenis asam amino yaitu asam amino esensil dan asam amino non esensil. Asam amino esensil adalah asam amino-asam amino yang tidak ditemukan dalam tubuh makhluk hidup sehingga keberadaanya sangat penting dan dapat diperoleh dari makanan yang masuk ke dalam tubuh. Sementara asam amino non esensil biasanya banyak ditemukan dan dapat disintesis dalam tubuh, sehingga tidak terlalu penting kalau tidak ada dalam makanan yang dikonsumsi. Protein tidak dapat berfungsi dengan benar kecuali molekul-molekul protein ini melipat dalam bentuk yang benar. Beberapa penyakit pada manusia yang disebabkan adanya kelainan dalam lipatan struktur organisasi protein diantarnya adalah penyakit alzheimer dan sistik fibrosis. Kedua penyakit ini berhubungan dengan kesalahan bentuk protein.

*Guru pembelajar

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungannya di Blog Pak Pandani | Belajar dan Berbagi. Jika ada pertanyaan, saran, dan komentar silahkan tuliskan pada kotak komentar dibawah ini....

Salam Pak Pandani

Lebih baru Lebih lama