Ini bukanlah sebuah mimpi di siang bolong, tapi adalah sebuah harapan dari seorang orang guru yang ingin memanjukan pendidikan dipelosok negeri ini.
Guru SM-3T menjadi blogger, Kenapa tidak?
Semua itu bukanlah hal yang mustahil dan saya rasa ini lebih bermakna dari pada sekedar menuliskan cerita sedih dilembaran-lembaran kertas yang lalu dijilid dan dijadikan laporan. Kemudia disetor kepada team monev atau monitoring yang ditunggu-tunggu oleh setiap peserta.
Menurut pengalaman Saya, Semua itu adalah sebuah kemubaziran saja. Kenapa? Mungkin Teman-teman SM-3T yang pernah mengalami ini tahu jawabannya. Betapa sedihnya, ketika catatan-catatan berharga dalam hidup rekan-rekan menjadi tidak dihargai. Dikumpul bagaikan koran bekas lalu di jual ditukang loak terdekat, betapa sakitnya bukan? Padahal mereka pontang panting mempersiapkan itu semua.
Kenapa Saya lebih bangga membayangkan kalau semua peserta SM-3T itu adalah blogger. Bagaimana tidak bangga kawan. Seandainya ada 10 Ribu lebih Kontributor yang melaporkan liputan-luputannya di pelosok-pelosok negeri ini, Mungkin akan lain ceritanya dibandingkan dengan lembaran-lembaran kertas tadi.
Guru bisa menjadi agen pemberitaan pendidikan, tidak hanya sekedar mengajar tetapi harus bisa menularkan kisah-kisah inspiratifnya agar tersampaikan kelayak public. Masih banyak fakta-fakta yang harus kita kuak tentang carut marutnya pendidikan di daerah pelosok. dan semua itu harus bisa kita sampaikan agar bisa didengar dan segera diperbaiki oleh para penguasa di negeri ini.
Mungkin dengan 10 ribu lebih kontributor Saya sudah bisa membuat sebuah peruahaan pemberitaan yang besar. Atau dengan modal itu sudah bisa mengalahkan media-media lokal yang sudah duluan terkenal. tap jumlah yang cukup fantastis akan hanya sia-sia jika tidak dimanfaatkan dengan sepenuhnya.
Berbagai usaha telah dilakukan oleh peserta SM-3T untuk mewadahi kemauan sarjana mendidik untuk mau menulis dan berbagi melalui tulisan-tulisannya dengan membentuk "Komunitas Blogger SM-3T". Sampai saat ini sudah bergabung sebanyak 253 peserta SM-3T yang menjadi anggota Group ini.
Bukanlah suatu keharusan untuk bergabung, namum dibutuhkan panggilan jiwa untuk saling berbagi dan mengisi antara satu sama lain. Memang harus menyadari, tidak semua peserta SM-3T memiliki pengetahuan mengenai blog. Melalui wadah ini guru-guru yang memiliki ketertarikan menjadi seorang penulis blog akan dibimbing dalam group dan diberikan solusi kendala-kendala yang ia temui dalam mengelola blognya.
Sungguh akan sangat bermanfaat, apabila 10 ribu lebih peserta SM-3T akan bergabung di komunitas tersebut dan harapan saya ini tidak lagi menjadi mimpi disiang bolong.
Semoag bermanfaat!
Guru SM-3T menjadi blogger, Kenapa tidak?
Semua itu bukanlah hal yang mustahil dan saya rasa ini lebih bermakna dari pada sekedar menuliskan cerita sedih dilembaran-lembaran kertas yang lalu dijilid dan dijadikan laporan. Kemudia disetor kepada team monev atau monitoring yang ditunggu-tunggu oleh setiap peserta.
Menurut pengalaman Saya, Semua itu adalah sebuah kemubaziran saja. Kenapa? Mungkin Teman-teman SM-3T yang pernah mengalami ini tahu jawabannya. Betapa sedihnya, ketika catatan-catatan berharga dalam hidup rekan-rekan menjadi tidak dihargai. Dikumpul bagaikan koran bekas lalu di jual ditukang loak terdekat, betapa sakitnya bukan? Padahal mereka pontang panting mempersiapkan itu semua.
Kenapa Saya lebih bangga membayangkan kalau semua peserta SM-3T itu adalah blogger. Bagaimana tidak bangga kawan. Seandainya ada 10 Ribu lebih Kontributor yang melaporkan liputan-luputannya di pelosok-pelosok negeri ini, Mungkin akan lain ceritanya dibandingkan dengan lembaran-lembaran kertas tadi.
Guru bisa menjadi agen pemberitaan pendidikan, tidak hanya sekedar mengajar tetapi harus bisa menularkan kisah-kisah inspiratifnya agar tersampaikan kelayak public. Masih banyak fakta-fakta yang harus kita kuak tentang carut marutnya pendidikan di daerah pelosok. dan semua itu harus bisa kita sampaikan agar bisa didengar dan segera diperbaiki oleh para penguasa di negeri ini.
Pustaka Pandani |
Berbagai usaha telah dilakukan oleh peserta SM-3T untuk mewadahi kemauan sarjana mendidik untuk mau menulis dan berbagi melalui tulisan-tulisannya dengan membentuk "Komunitas Blogger SM-3T". Sampai saat ini sudah bergabung sebanyak 253 peserta SM-3T yang menjadi anggota Group ini.
Bukanlah suatu keharusan untuk bergabung, namum dibutuhkan panggilan jiwa untuk saling berbagi dan mengisi antara satu sama lain. Memang harus menyadari, tidak semua peserta SM-3T memiliki pengetahuan mengenai blog. Melalui wadah ini guru-guru yang memiliki ketertarikan menjadi seorang penulis blog akan dibimbing dalam group dan diberikan solusi kendala-kendala yang ia temui dalam mengelola blognya.
Sungguh akan sangat bermanfaat, apabila 10 ribu lebih peserta SM-3T akan bergabung di komunitas tersebut dan harapan saya ini tidak lagi menjadi mimpi disiang bolong.
Semoag bermanfaat!
Luar Biasa isi blognya pak pandani, ijin copast beberapa artikel. Doakan saya lolos sm3t tahun ini pak :) aamiin. InsyAlloh pasti gabung komunitas Blogger SM3T...
BalasHapusMaju Bersama Mencerdaskan Indonesia
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungannya di Blog Pak Pandani | Belajar dan Berbagi. Jika ada pertanyaan, saran, dan komentar silahkan tuliskan pada kotak komentar dibawah ini....
Salam Pak Pandani