Protista Mirip Tumbuhan (Alga)

Ganggang (alga/algae) adalah protista yang bersifat autotrof karena memiliki klorofil atau plastida yang berisi berbagai pigmen fotosintetik lainnya. Ganggang mudah ditemukan di lingkungan perairan, baik di air tawar maupun di air laut. hidup menempel di suatu tempat atau melayang-layang di dalam air. Ganggang yang menyebabkan air danau, air sawah, air kolam dan akuarium bewarna hijau.

1. Ciri-ciri protista mirip tumbuhan (Algae)

Ukuran dan bentuk tubuh ganggang:
  • Ganggang sel satu (uniseluler) dan ada juga ( bersel banyak) multiseluler
  • Ukuran tubuh ganggang bervariasi mulai dari mikroskopis 8 μm hingga makroskopis berukuran 60 meter.
  • Contoh ganggang mikroskopis: Volvox, Chorella, Synura
  • Contoh ganggang makroskopis: Ulva, Sargassum, Spirogyra, Laminaria, Turbinaria
  • Ganggang memiliki bentuk tubuh yang tetap karena memiliki dinding sel.
  • Ganggang mikroskopis terdiri atas satu sel dengan bentuk yang bervariasi, yaitu bulat, oval, kotak segitiga, batang, dan seperti bintang. 
  • Ganggang uniseluler ada yang hidup soliter (sendiri-sendiri), ada pula yang berkoloni.
  • Ganggang uniseluler yang hidup soliter, misalnya Botrydiopsis arhiza, Goniochloris sculpta, Chlorella, dan Euglena. 
  • Ganggang uniseluler yang hidup berkoloni (selnya berkelompok dan bergandengan), misalnya Volvox,Hydrodictyon, dan Gonium. 
  • Ganggang makroskopis terdiri atas banyak sel, dengan bentuk tubuh yang bervariasi, yaitu seperti benang (filamen), lembaran, menyerupai rumput, serta ada pula yang seperti tumbuhan tingkat tinggi

Struktur tubuh ganggang:
  • aSel ganggang memiliki struktur mirip sel tumbuhan, yaitu bersifat eukariotik (memiliki membran inti) serta memiliki dinding sel dan kloroplas. 
  • Dinding Sel ganggang ada yang mengandung selulosa, hemiselulosa, silika, kalsium karbonat, polisakarida, pektin, algin, agar, dan karagenan. Bahan-bahan tersebut membentuk gel sehingga ganggang terasa berlendir atau seperti karet. Ganggang jenis Euglena tidak memiliki dinding sel, tetapi memiliki pelikel yang lentur untuk menyokong membran sel. 
  • Bentuk kloroplas pada sel ganggang bervariasi, antara lain berbentuk bulat, jala, spiral, cakram (diskoid), bintang, seperti mangkuk, dan seperti pita. Di dalam kloroplas sel terdapat ribosom, DNA, pirenoid, dan klorofil. Jenis klorofil, antara lain klorofil a, klorofil b, klorofil c, dan klorofil d, yang semuanya berfungsi untuk fotosintesis. Selain klorofil, ganggang juga memiliki tambahan pigmen fotosintetik lainnya, yaitu karoten (kuningkemerahan), xantofil (kuning), fikoeritrin (merah), fikosianin (biru), dan fukosantin (cokelat). Campuran antara warna hijau klorofil dengan beberapa pigmen lainnya membuat ganggang tampak berwarna-warni.
  • Hasil fotosintesis ganggang digunakan untuk metabolisme sel dan kelebihannya disimpan sebagai cadangan makanan di dalam pirenoid. 
  • Cadangan makanan yang disimpan dapat berupa amilum, protein, tepung florid, floridosid, minyak, laminarin, paramilon, dan leukosin. 
  • Ganggang juga memiliki organel sel seperti yang dimiliki Protista lain, misalnya mitokondria, ribosom, badan golgi, retikulum endoplasma, dan inti sel. Pada ganggang uniseluler yang dapat bergerak (misalnya Euglena dan Chiamydomonas) terdapat vakuola kontraktil untuk osmoregulasi (pengaturan tekanan osmtik cairan sel) dan bintik merah yang disebut stigma, yang berfungsi sebagai organel fotoreseptor.
  • Beberapa jenis ganggang yang uniseluler memiliki satu atau lebih flagela untuk bergerak dan berenang di dalam air, misalnya Euglena, Chlamydomonas, Volvox, Synura, Ochromonas, Chromulina, Prymnesium, Isochrysis, dan Chrysochromulina. 
  • Ganggang multiseluler yang hidup menempel pada batu akan membentuk
  • Struktumenyerupai akar yang disebut holdfast. Bagian tubuh ganggang yang menyerupai batang disebut stipe, sedangkan bagian yang menyerupai daun disebut blade. Pada beberapa jenis ganggang cokelat, blade dilengkapi dengan pelampung sehingga blade dapat tetap berada dekat permukaan air untuk dapat berfotosintesis, misalnya Sargassum. Struktur ganggang yang bentuknya seperti tumbuhan tingkat tinggi, tetapi tidak memiliki akar, batang, daun yang sejati, disebut talus (Yunani, thallos = kecambah).

Cara hidup dan habitat ganggang

a. Semua ganggang fotoautotrof dapat melakukan fotosintesis. Fotosintesis dilakukan oleh sel-sel yang mengandung klorofil dan pigmen fotosintetik lainnya.

b. Ganggang hidup di habitat yang lembap, basah, atau perairan, baik air tawar maupun air laut yang masih dapat ditembus oleh cahaya matahari.

c. Di dalam perairan, ganggang merupakan penyusun fitoplankton. Fitoplankton berperan sebagai penyedia bahan makanan dan oksigen bagi organisme perairan lainnya.

d. Ganggang yang hidup melayang-layang di dalam air disebut neuston. Sementara ganggang yang hidup melekat di dasar perairan atau melekat pada organisme lainnya disebut bentik.

e. Bentik dapat dibedakan menjadi :
  1. epilitik (melekat di batu), 
  2. epipelik (melekat pada lumpur atau pasir), 
  3. epifitik (melekat pada tanaman), dan 
  4. epizoik (hidup di atau melekat pada hewan).
f. Berdasarkan tempat hidupnya di perairan, ganggang dibedakan ke dalam beberapa kelompok berikut.
  1. Ganggang subaerial, hidup di permukaan air.
  2. Ganggang intertidal, secara periodik munculke permukaan air karena terbawa oleh pasang surut air.
  3. Ganggang sublitoral, berada di bawah permukaan air.
  4. Ganggang edafik, hidup di lumpur atau pasir di dasar perairan.
g. Ganggang ada yang hidup soliter, berkoloni, atau bersimbiosis dengan organisme lain. Ganggang yang berkoloni terbentuk karena pada saat pembelahan biner sel-sel ganggang tetap berikatan satu dengan lainnya melalui untaian sitoplasma atau matriks bergelatin. Sel tidak dapat melakukan reproduksi bila diisolasi dan sel lainnya. Contohnya koloni Volvox yang terdiri atas ratusan hingga ribuan sel biflagelata (berfiagela dua).


Beberapa jenis ganggang hidup bersimbiosis dengan organisme lain. Contohnya Paramecium bursaria (Ciliata) yang hidup bersama dengan sel-sel ganggang Zoochlorella, alga hijau dengan hewan spons, dan ganggang hijau uniseluler yang bersimbiosis dengan jamur membentuk lichen (lumut kerak).

Ganggang cokelat yang hidup di perairan beriklim sedang, misalnyaMacrocystis, dapat tumbuh hingga panjangnya mencapai 60 meter, dan membentuk hutan kelp. Hutan kelp menyediakan habitat dan makanan bagi kehidupan ikan atau organisme laut lainnya.

1 Komentar

Terima kasih atas kunjungannya di Blog Pak Pandani | Belajar dan Berbagi. Jika ada pertanyaan, saran, dan komentar silahkan tuliskan pada kotak komentar dibawah ini....

Salam Pak Pandani

  1. Do not you sometimes cut down trees uproot plants , the plant is the source of human oxygen.
    http://www.sanadomino.com

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungannya di Blog Pak Pandani | Belajar dan Berbagi. Jika ada pertanyaan, saran, dan komentar silahkan tuliskan pada kotak komentar dibawah ini....

Salam Pak Pandani

Lebih baru Lebih lama