Pengembangan indikator dan materi pembelajaran merupakan merupakan 2 (dua) kemampuan yang harus dikuasai seorang guru sebelum mengembangkan RPP dan melaksanakan pembelajaran. Pemahaman guru terhadap keterkaitan SKL, KI dan KD dapat membantu guru dalam mengembangkan IPK.
Sebagai bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (Ilmu Alam), Biologi memiliki ciri umum yang sama dengan ilmu serumpun, yaitu Biologi dan Kimia. Namun demikian, sebagai suatu disiplin ilmu tersendiri, Biologi memiliki karakteristik yang berbeda dengan rumpun Ilmu Alam lainnya. Mata pelajaran Biologi bertujuan untuk menumbuhkan sikap spiritual dan sikap sosial, membekali pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik yang relevan dengan Biologi agar peserta didik mampu untuk menyelesaikan persoalan dalam kehidupan sehari-hari sebagai pribadi dan sebagai warga negara. Belajar Biologi sama dengan mempelajari diri sendiri karena Biologi di SMA banyak membahas tentang struktur dan fungsi jaringan penyusun organ, peran makhluk hidup dalam lingkungan, dan hubungannya dengan kelestarian makhluk hidup di bumi. Belajar Biologi merupakan kegiatan yang menarik dan menyenangkan untuk membentuk pribadi yang mencintai lingkungan alam dan sosial.
Dalam Kurikulum 2013 pembelajaran Biologi pada tingkat SMA/MA diarahkan pada pemilikan dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif. Dimensi pengetahuan meliputi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognisi. Adapun dimensi proses kognitif meliputi mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta/mengkreasi. Aspek kerja ilmiah dalam Kurikulum 2013 dapat dimasukkan dalam aspek keterampilan. Peserta didik diharapkan mampu: mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Selain sebagai produk dan proses, Biologi mengandung nilai-nilai (values). Nilai-nilai atau sikap terdiri dua unsur yaitu sikap berTuhan dan sikap sosial. Dengan mempelajari Biologi, maka akan tumbuh dari diri peserta didik penghayatan dan pengamalan dari ajaran agama yang dianutnya.
Biologi banyak mengandung muatan-muatan keimanan dan penghayatan ajaran agama. Pembelajaran Biologi diharapkan dapat mengaitkan apa yang dipelajarinya dengan entitas manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Melalui panca inderanya, peserta didik dapat mengeksplorasi alam, memahami proses yang berlangsung, sehingga menghasilkan kemampuan metakognitif yang tinggi dan berperilaku sebagai insan yang beriman.
Sikap sosial yang ditumbuhkan dalam Biologi memuat nilai-nilai karakter yang mulia, sebagai hasil proses pembelajaran saintifik. Sikap sosial yang dapat ditumbuhkan melalui Biologi antara lain yaitu menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif. Peserta didik diharapkan mampu menunjukkan sikap-sikap tersebut sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam, serta dapat menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Untuk melakukan analisis kompetensi dan mengembangkan IPK disarankan agar Anda memperhatikan karakteristik mata pelajaran Biologi tersebut di atas, serta mempelajari Pedoman Mata Pelajaran dan Silabus Biologi terbaru.
3. Perhatikan kemampuan berpikir yang terdapat dalam kata kerja pada KD-KI 3 maupun KD-KD 4, ada kemungkinan kemampuan berpikir tersebut membutuhkan kemampuan berpikir awal sebagai prasyarat yang harus dikusai peserta didik sebelumnya, baik yang di SMA maupun di SMP.
Sebagai contoh, untuk KD 3.10 Biologi tersebut di atas, sebelum menganalisis peserta didik harus memiliki kompetensi sebelumnya antara lain menyebutkan atau mengidentifikasi, menjelaskan, dan menentukan. Untuk KD 4.10 sebelum mensimulasi peserta didik harus memiliki pengalaman belajar mencontoh dan membuat. Kata kerja tersebut menjadi penanda untuk tercapainya kata kerja pada KD 3.10 dan KD 4.10.
Selain itu perlu diperhatikan juga apakah kemampuan berpikir tersebut merupakan kemampuan berpikir tingkat rendah (Lower Order Thinking Skills (LOTS)) atau kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS).
Higher Order Thinking Skills (HOTS) adalah kemampuan kognitif (berpikir) tingkat tinggi yang dalam taksonomi tujuan pendidikan ranah kognitif terdiri atas kemampuan analisis, evaluasi, dan mencipta. Setiap jenjang HOTS memiliki kemampuan yang berbeda sebagaimana yang tercantum dalam tabel berikut. Tabel 2. Jenjang HOTS
Sumber: Materi Pokok Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMA
Sebagai bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (Ilmu Alam), Biologi memiliki ciri umum yang sama dengan ilmu serumpun, yaitu Biologi dan Kimia. Namun demikian, sebagai suatu disiplin ilmu tersendiri, Biologi memiliki karakteristik yang berbeda dengan rumpun Ilmu Alam lainnya. Mata pelajaran Biologi bertujuan untuk menumbuhkan sikap spiritual dan sikap sosial, membekali pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik yang relevan dengan Biologi agar peserta didik mampu untuk menyelesaikan persoalan dalam kehidupan sehari-hari sebagai pribadi dan sebagai warga negara. Belajar Biologi sama dengan mempelajari diri sendiri karena Biologi di SMA banyak membahas tentang struktur dan fungsi jaringan penyusun organ, peran makhluk hidup dalam lingkungan, dan hubungannya dengan kelestarian makhluk hidup di bumi. Belajar Biologi merupakan kegiatan yang menarik dan menyenangkan untuk membentuk pribadi yang mencintai lingkungan alam dan sosial.
Dalam Kurikulum 2013 pembelajaran Biologi pada tingkat SMA/MA diarahkan pada pemilikan dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif. Dimensi pengetahuan meliputi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognisi. Adapun dimensi proses kognitif meliputi mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta/mengkreasi. Aspek kerja ilmiah dalam Kurikulum 2013 dapat dimasukkan dalam aspek keterampilan. Peserta didik diharapkan mampu: mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Selain sebagai produk dan proses, Biologi mengandung nilai-nilai (values). Nilai-nilai atau sikap terdiri dua unsur yaitu sikap berTuhan dan sikap sosial. Dengan mempelajari Biologi, maka akan tumbuh dari diri peserta didik penghayatan dan pengamalan dari ajaran agama yang dianutnya.
Biologi banyak mengandung muatan-muatan keimanan dan penghayatan ajaran agama. Pembelajaran Biologi diharapkan dapat mengaitkan apa yang dipelajarinya dengan entitas manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Melalui panca inderanya, peserta didik dapat mengeksplorasi alam, memahami proses yang berlangsung, sehingga menghasilkan kemampuan metakognitif yang tinggi dan berperilaku sebagai insan yang beriman.
Sikap sosial yang ditumbuhkan dalam Biologi memuat nilai-nilai karakter yang mulia, sebagai hasil proses pembelajaran saintifik. Sikap sosial yang dapat ditumbuhkan melalui Biologi antara lain yaitu menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif. Peserta didik diharapkan mampu menunjukkan sikap-sikap tersebut sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam, serta dapat menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Untuk melakukan analisis kompetensi dan mengembangkan IPK disarankan agar Anda memperhatikan karakteristik mata pelajaran Biologi tersebut di atas, serta mempelajari Pedoman Mata Pelajaran dan Silabus Biologi terbaru.
Gambar di bawah ini menggambarkan
rangkaian kegiatan dalam analisis kompetensi untuk menjabarkan IPK dan materi dari suatu KD, baik untuk KD-KI 3
maupun KD-KI 4.
Analisis kompetensi dan pengembangan IPK dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
- Kutip pasangan Kompetensi Dasar (KD), misalnya untuk Biologi kelas X KD 3.10 adalah menganalisis informasi/ data dari berbagai sumber tentang ekosistem dan semua interaksi yang berlangsung di dalamnya dan KD 4.10 mensimulasikan interaksi antar komponen dalam suatu ekosistem.
- Pisahkan kemampuan berpikir yang dinyatakan dengan kata kerja dengan materi, seperti pada Tabel 1
3. Perhatikan kemampuan berpikir yang terdapat dalam kata kerja pada KD-KI 3 maupun KD-KD 4, ada kemungkinan kemampuan berpikir tersebut membutuhkan kemampuan berpikir awal sebagai prasyarat yang harus dikusai peserta didik sebelumnya, baik yang di SMA maupun di SMP.
Sebagai contoh, untuk KD 3.10 Biologi tersebut di atas, sebelum menganalisis peserta didik harus memiliki kompetensi sebelumnya antara lain menyebutkan atau mengidentifikasi, menjelaskan, dan menentukan. Untuk KD 4.10 sebelum mensimulasi peserta didik harus memiliki pengalaman belajar mencontoh dan membuat. Kata kerja tersebut menjadi penanda untuk tercapainya kata kerja pada KD 3.10 dan KD 4.10.
Selain itu perlu diperhatikan juga apakah kemampuan berpikir tersebut merupakan kemampuan berpikir tingkat rendah (Lower Order Thinking Skills (LOTS)) atau kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS).
Higher Order Thinking Skills (HOTS) adalah kemampuan kognitif (berpikir) tingkat tinggi yang dalam taksonomi tujuan pendidikan ranah kognitif terdiri atas kemampuan analisis, evaluasi, dan mencipta. Setiap jenjang HOTS memiliki kemampuan yang berbeda sebagaimana yang tercantum dalam tabel berikut. Tabel 2. Jenjang HOTS
Higher Order Thinking Skills (HOTS) digunakan dalam rumusan kompetensi dalam SKL dan Standar Isi. Di SMA, kompetensi yang tercantum dianalisis dan evaluasi sebagai kemampuan minimal HOTS. Dalam RPP, guru dapat mengembangkan HOTS yang terdapat pada setiap KD sampai tingkat tertinggi yaitu mencipta.
Dalam menganalisis KD, terutama dalam memecahkan suatu rumusan aspek kompetensi KD, guru dapat menggunakan kemampuan yang tercantum pada kolom 2 tabel di atas, dan kata kerja yang terdapat pada kolom kanan untuk merumuskan IPK.
Contoh KD 3.10 Menganalisis informasi/data dari berbagai sumber tentang ekosistem dan semua interaksi yang berlangsung di dalamnyadan KD 4.10 Mensimulasikan interaksi antar komponen dalam suatu ekosistem.
Tabel 3. Tahapan Kemampuan Berpikir
Sumber: Materi Pokok Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMA
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungannya di Blog Pak Pandani | Belajar dan Berbagi. Jika ada pertanyaan, saran, dan komentar silahkan tuliskan pada kotak komentar dibawah ini....
Salam Pak Pandani