AIMAS - Warga masyarakat Kampung Klaili Distrik Klaili, Kabupaten Sorong digegerkan dengan penemuan mayat seorang Guru Garis Depan (GGD) yang bertugas di SMP Negeri 1 Klaili Kabupaten Sorong. Kamis (29/9) sekitar pukul 10.00 Wit, Ali Sofwan,S.Pd, (28) dalam keadaan terbaring di kasurnya dan menggunakan selimut berwarna hijau. Ali menghembuskan nafas terakhir didalam rumah dinasnya yang berdekatan dengan tempat ia mengajar.
Berdasarkan data yang dihimpun Radar Sorong dari Kapolres Sorong, AKBP Rudhy Prasetyo,SIK yakni Jenasah pertama kali diketahui oleh teman gurunya, Elsa Kippuw, S.Pd, (37). Ali ditemukan oleh teman gurunya dalam kondisi terbaring, layaknya orang yang sedang beristirahat diatas tempat tidur.
Adapun kronologis penemuan jenasah tersebut yakni, Elsa yang merupakan teman gurunya, mendatangi rumahnya dengan niat membangunkannya. Sebab saat itu adalah jadwalnya untuk mengajar. Setelah lama menggedor-gedor pintu rumahnya dan memanggil namanya dengan keras, tetapi korban tidak menjawab. Pintu rumah yang terkunci dari dalam, menghadirkan rasa penasaran Elsa. Melihat korban dari jendela rumah dan kembali membangunkan korban dengan cara menggedor jendela kamar, namun tetap tidak ada respon dan Elsa melihat korban tidak bergerak lagi.
Hal tersebut menyebabkan Elsa memanggil 2 teman gurunya untuk menengok keadaan korban dari jendela kamar. Melihat korban yang tidak kunjung bergerak, sembari dipanggil namanya sangat keras, Alfon Kadiwaru, S.Pd (32) dan Jeremias Uspessy,S.Pd (51), mendobrak pintu kamar korban, guna untuk memastikan keadaan korban. Namun ajal tersebut telah menghampiri pria kelahiran Wonosobo Jawa Tengah, 18 April 1989, sarjana S1 Bahasa Inggris tersebut. Pria itu di Aimas berdomisili di Jalur D.
Setelah mengetahui teman se-profesi meninggal dunia, Kepala SMP Negeri 1 Klaili Kabsor, William Salosa (49) melaporkan kepada pihak Polres Sorong. Wiliam melaporkan hal tersebut kepada petugas SPKT Polres Sorong, pukul 11.00 WIT.
Petugas piket SPKT Polres Sorong, mendapat informasi tersebut langsung menuju TKP di Kampung Klaili sekitar pukul 12.00 WIT bersama dengan Kasat Reskrim dan Sat Intelkam Polres Sorong untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
“Anggota Petugas SPKT kami segera menuju TKP, ketika mendengar laporan dari Kepala Sekolah korban. Korban adalah warga masyarkat yang berdomisili di Jalur D, Aimas, Kabsor. Namun tugas dinas mengharuskan korban tinggal di Kampung Klaili selama mengajar,”imbuh Kapolres.
Berdasarkan data yang dihimpun Radar Sorong dari Kapolres Sorong, AKBP Rudhy Prasetyo,SIK yakni Jenasah pertama kali diketahui oleh teman gurunya, Elsa Kippuw, S.Pd, (37). Ali ditemukan oleh teman gurunya dalam kondisi terbaring, layaknya orang yang sedang beristirahat diatas tempat tidur.
Adapun kronologis penemuan jenasah tersebut yakni, Elsa yang merupakan teman gurunya, mendatangi rumahnya dengan niat membangunkannya. Sebab saat itu adalah jadwalnya untuk mengajar. Setelah lama menggedor-gedor pintu rumahnya dan memanggil namanya dengan keras, tetapi korban tidak menjawab. Pintu rumah yang terkunci dari dalam, menghadirkan rasa penasaran Elsa. Melihat korban dari jendela rumah dan kembali membangunkan korban dengan cara menggedor jendela kamar, namun tetap tidak ada respon dan Elsa melihat korban tidak bergerak lagi.
Hal tersebut menyebabkan Elsa memanggil 2 teman gurunya untuk menengok keadaan korban dari jendela kamar. Melihat korban yang tidak kunjung bergerak, sembari dipanggil namanya sangat keras, Alfon Kadiwaru, S.Pd (32) dan Jeremias Uspessy,S.Pd (51), mendobrak pintu kamar korban, guna untuk memastikan keadaan korban. Namun ajal tersebut telah menghampiri pria kelahiran Wonosobo Jawa Tengah, 18 April 1989, sarjana S1 Bahasa Inggris tersebut. Pria itu di Aimas berdomisili di Jalur D.
Setelah mengetahui teman se-profesi meninggal dunia, Kepala SMP Negeri 1 Klaili Kabsor, William Salosa (49) melaporkan kepada pihak Polres Sorong. Wiliam melaporkan hal tersebut kepada petugas SPKT Polres Sorong, pukul 11.00 WIT.
Petugas piket SPKT Polres Sorong, mendapat informasi tersebut langsung menuju TKP di Kampung Klaili sekitar pukul 12.00 WIT bersama dengan Kasat Reskrim dan Sat Intelkam Polres Sorong untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
“Anggota Petugas SPKT kami segera menuju TKP, ketika mendengar laporan dari Kepala Sekolah korban. Korban adalah warga masyarkat yang berdomisili di Jalur D, Aimas, Kabsor. Namun tugas dinas mengharuskan korban tinggal di Kampung Klaili selama mengajar,”imbuh Kapolres.
Ia mengungkapkan bahwa langkah-langkah yang dilakukan oleh Polres Sorong yakni melakukan olah TKP, memintai keterangan terhadap saksi, membawa korban ke rumah sakit, dan permintaan visum luar. Keluarga menolak dilakukan autopsi.
Selain itu, usai melakukan olah TKP pada pukul 14.30 Wit, Kasat Reskrim Polres Sorong, bersama petugas SPKT dan Sat Intelijen membawa korban menuju RSUD Sele Besolu Kota Sorong untuk melakukan visum luar, dan sekitar Pukul 16.50 Wit tiba di rumah sakit. Korban akan dimakamkan di kota asalnya di Wonosobo Jawa Tengah.
Selain itu, usai melakukan olah TKP pada pukul 14.30 Wit, Kasat Reskrim Polres Sorong, bersama petugas SPKT dan Sat Intelijen membawa korban menuju RSUD Sele Besolu Kota Sorong untuk melakukan visum luar, dan sekitar Pukul 16.50 Wit tiba di rumah sakit. Korban akan dimakamkan di kota asalnya di Wonosobo Jawa Tengah.
*des/radarsorong
innalillahi
BalasHapushttp://corsetmunafie.blogspot.co.id/
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungannya di Blog Pak Pandani | Belajar dan Berbagi. Jika ada pertanyaan, saran, dan komentar silahkan tuliskan pada kotak komentar dibawah ini....
Salam Pak Pandani