Gerak terjadi oleh adanya kerja sama antara rangka dan otot. Otot menempel pada tulang dan menghubungkan tulang yang satu dengan tulang lainnya. Otot mempunyai kemampuan berkontraksi yang dapat menggerakkan tulang dengan mekanisme tertentu sehingga otot disebut alat gerak aktif, sedang tulang disebut alat gerak pasif.
Sistem rangka memiliki lima fungsi utama yaitu sebagai penopang/penegak tubuh, tempat penyimpanan kalsium dan lemak, penghasil sel-sel darah, pelindung alat-alat tubuh penting, dan sebagai alat pergerakan. Tulang pada bayi sebagian besar disusun oleh tulang rawan. Dengan tumbuhnya bayi, sel-sel tulang rawan digantikan dengan tulang keras yang memiliki struktur lingkaran konsentris dari kalsium dan fosfat di antara sel-sel tulang. Proses perubahan dari tulang rawan ke sel tulang keras dinamakan penulangan (osifikasi). Berdasarkan bentuknya, tulang-tulang itu dibedakan menjadi: tulang panjang/tulang pipa, tulang pendek, tulang pipih, tulang tidak beraturan, tulang sesamoid, dan tulang sutura. Menurut bahan penyusunnya, tulang dapat dikelompokkan atas tulang
keras atau biasa disebut tulang saja (osteon) dan tulang rawan (kartilago). Sistem rangka terdiri dari rangka badan (rangka aksial) dan rangka anggota gerak (rangka apendikular). Komponen rangka aksial adalah tengkorak dan tulang-tulang yang berhubungan dengan tengkorak, rangka dada, dan rangkaian
tulang belakang. Lengan (gelang bahu, lengan, dan tangan) serta tungkai (gelang panggul, tungkai, dan kaki) yang berhubungan dengan rangka aksial membentuk rangka apendikular.
Tempat bertemunya dua buah tulang dinamakan sendi. Konstruksi sendi bervariasi semuanya memungkinkan tulang-tulang pada sambungan itu bergerak, atau mencegah terjadinya gerakan. Tiga jenis sendi adalah (1) sendi dengan gerakan bebas, (2) sendi dengan gerakan terbatas, (3) sendi yang tidak dapat bergerak. Ada empat jenis sendi dengan gerakan bebas, yaitu (1) sendi engsel; (2) sendi putar; (3) sendi luncur/pelana; dan (4) sendi peluru.
Dilihat dari bentuk dan cara kerjanya jaringan otot dibagi menjadi 3 macam, yaitu: Otot Lurik (otot bergaris melintang), otot polos, dan otot jantung. Di dalam setiap sel otot terdapat banyak struktur yang mirip benang yang disebut miofibril. Otot dalam tubuh akan berkontraksi jika mendapatkan rangsangan. Kontraksi sel otot terjadi akibat filamen aktin dan miosin yang saling meluncur melewati yang lain, yang akan memperpendek selnya. Berdasarkan cara kerjanya dibedakan menjadi : Otot sinergis dan otot antagonis.
*Modul Guru Pembelajar
Sistem rangka memiliki lima fungsi utama yaitu sebagai penopang/penegak tubuh, tempat penyimpanan kalsium dan lemak, penghasil sel-sel darah, pelindung alat-alat tubuh penting, dan sebagai alat pergerakan. Tulang pada bayi sebagian besar disusun oleh tulang rawan. Dengan tumbuhnya bayi, sel-sel tulang rawan digantikan dengan tulang keras yang memiliki struktur lingkaran konsentris dari kalsium dan fosfat di antara sel-sel tulang. Proses perubahan dari tulang rawan ke sel tulang keras dinamakan penulangan (osifikasi). Berdasarkan bentuknya, tulang-tulang itu dibedakan menjadi: tulang panjang/tulang pipa, tulang pendek, tulang pipih, tulang tidak beraturan, tulang sesamoid, dan tulang sutura. Menurut bahan penyusunnya, tulang dapat dikelompokkan atas tulang
keras atau biasa disebut tulang saja (osteon) dan tulang rawan (kartilago). Sistem rangka terdiri dari rangka badan (rangka aksial) dan rangka anggota gerak (rangka apendikular). Komponen rangka aksial adalah tengkorak dan tulang-tulang yang berhubungan dengan tengkorak, rangka dada, dan rangkaian
tulang belakang. Lengan (gelang bahu, lengan, dan tangan) serta tungkai (gelang panggul, tungkai, dan kaki) yang berhubungan dengan rangka aksial membentuk rangka apendikular.
Tempat bertemunya dua buah tulang dinamakan sendi. Konstruksi sendi bervariasi semuanya memungkinkan tulang-tulang pada sambungan itu bergerak, atau mencegah terjadinya gerakan. Tiga jenis sendi adalah (1) sendi dengan gerakan bebas, (2) sendi dengan gerakan terbatas, (3) sendi yang tidak dapat bergerak. Ada empat jenis sendi dengan gerakan bebas, yaitu (1) sendi engsel; (2) sendi putar; (3) sendi luncur/pelana; dan (4) sendi peluru.
Dilihat dari bentuk dan cara kerjanya jaringan otot dibagi menjadi 3 macam, yaitu: Otot Lurik (otot bergaris melintang), otot polos, dan otot jantung. Di dalam setiap sel otot terdapat banyak struktur yang mirip benang yang disebut miofibril. Otot dalam tubuh akan berkontraksi jika mendapatkan rangsangan. Kontraksi sel otot terjadi akibat filamen aktin dan miosin yang saling meluncur melewati yang lain, yang akan memperpendek selnya. Berdasarkan cara kerjanya dibedakan menjadi : Otot sinergis dan otot antagonis.
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungannya di Blog Pak Pandani | Belajar dan Berbagi. Jika ada pertanyaan, saran, dan komentar silahkan tuliskan pada kotak komentar dibawah ini....
Salam Pak Pandani