Kepala BKP2D Sarolangun, Sudirman mengatakan, jika tidak ada pembukaan CPNS hingga akhir tahun, pihaknya akan terus mendesak Badan Kepegawaian Nasional. Diawal 2017 kemungkinan besar Kabupaten Sarolangun bisa buka penerimaan CPNS.
"Saat ini kita terus mendesak BKN di Jakarta, tinggal menunggu juknisnya. Insyallah jika tidak terkejar di tahun 2016 ini. Awal tahun 2017 akan kita usahakan," ujar Sudirman, Senin (31/10).
Menurut Sudirman, kendala yang terjadi hingga saat ini, adalah terkait kuota formasi yang disetujui oleh pemerintah pusat. Sementara Pemkab Sarolangun telah mengajukan 1000 lebih CPNS.
Sudirman tetap optimistis Sarolangun masih berpeluang besar untuk mendapat persetujuan pemerintah. "Kita sangat berharap penerimaan CPNS kali ini bisa mencukupi kekurangan pegawai di jajaran Pemkab Sarolangun," ujarnya.
Optimisme Sudirman didasari oleh terpenuhinya persyaratan yang diminta oleh BKN. Salah satu yang paling mendasar kata Sudirman adalah belanja pegawai dari APBD Sarolangun masih dibawah 50 persen.
"Jadi itu salah satu syarat dari pusat, belanja pegawai kita masih dibawah 50 persen dari APBD Sarolangun pertahunnya," katanya.
Sedangkan untuk Formasi dalam penerimaan CPNS ini, Sudirman mengungkapkan dari kuota 1000 CPNS yang diajukan, 75 persennya adalah medis dan tenaga pengajar. Pasalnya menurut Sudirman Kabupaten Sarolangun sangat kekerungan dua bidang profesi ini.
"Medis dan Tenaga pengajar masing-masing kita masih perlukan 350 orang lagi, ini yang akan kita sebar di Kabupaten Sarolangun ini, sementara sisahnya itu kita kekurangan tenaga penyuluh dan tekhnik,” sebutnya.
"Saat ini kita terus mendesak BKN di Jakarta, tinggal menunggu juknisnya. Insyallah jika tidak terkejar di tahun 2016 ini. Awal tahun 2017 akan kita usahakan," ujar Sudirman, Senin (31/10).
Menurut Sudirman, kendala yang terjadi hingga saat ini, adalah terkait kuota formasi yang disetujui oleh pemerintah pusat. Sementara Pemkab Sarolangun telah mengajukan 1000 lebih CPNS.
Sudirman tetap optimistis Sarolangun masih berpeluang besar untuk mendapat persetujuan pemerintah. "Kita sangat berharap penerimaan CPNS kali ini bisa mencukupi kekurangan pegawai di jajaran Pemkab Sarolangun," ujarnya.
Optimisme Sudirman didasari oleh terpenuhinya persyaratan yang diminta oleh BKN. Salah satu yang paling mendasar kata Sudirman adalah belanja pegawai dari APBD Sarolangun masih dibawah 50 persen.
"Jadi itu salah satu syarat dari pusat, belanja pegawai kita masih dibawah 50 persen dari APBD Sarolangun pertahunnya," katanya.
Sedangkan untuk Formasi dalam penerimaan CPNS ini, Sudirman mengungkapkan dari kuota 1000 CPNS yang diajukan, 75 persennya adalah medis dan tenaga pengajar. Pasalnya menurut Sudirman Kabupaten Sarolangun sangat kekerungan dua bidang profesi ini.
"Medis dan Tenaga pengajar masing-masing kita masih perlukan 350 orang lagi, ini yang akan kita sebar di Kabupaten Sarolangun ini, sementara sisahnya itu kita kekurangan tenaga penyuluh dan tekhnik,” sebutnya.
*pit/heri/ridwan/Tribun Jambi
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungannya di Blog Pak Pandani | Belajar dan Berbagi. Jika ada pertanyaan, saran, dan komentar silahkan tuliskan pada kotak komentar dibawah ini....
Salam Pak Pandani