Berdasarkan terhadap konsep terbaru dari aktivitas enzim, enzim dan substrat (bahan dimana enzim melakukan aktivitasnya) membentuk hubungan kunci dan anak kunci. Pada hubungan ini, substrat menempelkan diri pada komponen protein dari enzim yang disebut bagian aktif.
Konsep baru yang disebut induced-fit telah dipostulasikan oleh Koshland dan Yankeelov pada tahun 60-an. Bagian aktif enzim bukan merupakan struktur yang kaku. Pada beberapa enzim bagian aktif enzim (active site) komplemen terhadap substrat hanya setelah substrat berikatan, fenomena ini disebut “induced-fit”. Proses penempelan substrat menginduksi sebuah perubahan konformasi dalam protein. Ikatan substrat terhadap bagian aktif melibatkan kekuatan non kovalen yang memiliki range sangat pendek. Hal ini menjelaskan mengapa enzim – kompleks substrat dapat dibentuk hanya jika enzim mempunyai bagaian yang betul-betul komplemen terhadap bentuk substrat. Eksistensi kompleks enzim-substrat (ES) pada bagian aktif telah dipostulasikan oleh Michaelis dan Menten berdasarkan dasar bukti-bukti kinetik.
Reaksi enzim-subtrat diproses melalui dua tahap:
Tahap pertama seperti pada contoh bagan di bawah in:
Enzim + Substrat -- komplek subtrat enzim (ES)
E + S K1 K2 (ES)
Tahap kedua, kompleks substrat (ES) pecah membentuk produk (P) dan
enzim yang bebas (E) yang akan melanjutkan memproses substrat baru yang berikutnya.
(ES) K3 K4 E + P
K1, K2, K3 dan K4 merupakan kecepatan untuk reaksi yang konstan. Semua langkah bersifat bolak-balik. Kecepatan reaksi enzim tergantung pada konsentrasi substrat. Pada saat konsentrasi substrat rendah, kecepatan awal meningkat dengan cepat. Sejumlah produk dihasilkan secara proporsional terhadap konsentrasi substrat (S). Akan tetapi ketika substrat meningkat, reaksi melambat dan mencapai titik keseimbangan dimana kecepatan tidak lagi tergantung pada substrat, semua enzim dalam bentu kompleks substrat (ES) dan kecepatan maksimum reaksi dicapai.
Koenzim
Beberapa koenzim membutuhkan sedikit komponen non protein yang disebut kofaktor untuk aktivitasnya. Senyawa-senyawa ini berikatan pada molekul protein. Kofaktor adalah istilah yang digunakan utuk grup prostetik yang berikatan sangat kuat secara kovalen terhadap protein enzim.
Beberapa enzim disebut koenzim. Kebanyakan enzim membutuhkan ion logam untuk melakukan aktivitas penuhnya, misalnya Mg+2 dan Mn+2
Bagian protein pada enzim disebut apoenzim dan holoenzim merupakan bentuk enzim lengkap. NADP atau nicotinamide adenine dinucleotide phosphate adalah koenzim yang sangat penting.
Fungsi koenzin adalah menerima elektron dan ion hidrogen dari substrat. Banyak koenzim, misalnya NAD dan NADP memiliki komponen esensilnya berupa vitamin, khusunya dari kelompok vitamin B.
Konsep baru yang disebut induced-fit telah dipostulasikan oleh Koshland dan Yankeelov pada tahun 60-an. Bagian aktif enzim bukan merupakan struktur yang kaku. Pada beberapa enzim bagian aktif enzim (active site) komplemen terhadap substrat hanya setelah substrat berikatan, fenomena ini disebut “induced-fit”. Proses penempelan substrat menginduksi sebuah perubahan konformasi dalam protein. Ikatan substrat terhadap bagian aktif melibatkan kekuatan non kovalen yang memiliki range sangat pendek. Hal ini menjelaskan mengapa enzim – kompleks substrat dapat dibentuk hanya jika enzim mempunyai bagaian yang betul-betul komplemen terhadap bentuk substrat. Eksistensi kompleks enzim-substrat (ES) pada bagian aktif telah dipostulasikan oleh Michaelis dan Menten berdasarkan dasar bukti-bukti kinetik.
Reaksi enzim-subtrat diproses melalui dua tahap:
Tahap pertama seperti pada contoh bagan di bawah in:
Enzim + Substrat -- komplek subtrat enzim (ES)
E + S K1 K2 (ES)
Tahap kedua, kompleks substrat (ES) pecah membentuk produk (P) dan
enzim yang bebas (E) yang akan melanjutkan memproses substrat baru yang berikutnya.
(ES) K3 K4 E + P
K1, K2, K3 dan K4 merupakan kecepatan untuk reaksi yang konstan. Semua langkah bersifat bolak-balik. Kecepatan reaksi enzim tergantung pada konsentrasi substrat. Pada saat konsentrasi substrat rendah, kecepatan awal meningkat dengan cepat. Sejumlah produk dihasilkan secara proporsional terhadap konsentrasi substrat (S). Akan tetapi ketika substrat meningkat, reaksi melambat dan mencapai titik keseimbangan dimana kecepatan tidak lagi tergantung pada substrat, semua enzim dalam bentu kompleks substrat (ES) dan kecepatan maksimum reaksi dicapai.
Koenzim
Beberapa koenzim membutuhkan sedikit komponen non protein yang disebut kofaktor untuk aktivitasnya. Senyawa-senyawa ini berikatan pada molekul protein. Kofaktor adalah istilah yang digunakan utuk grup prostetik yang berikatan sangat kuat secara kovalen terhadap protein enzim.
Beberapa enzim disebut koenzim. Kebanyakan enzim membutuhkan ion logam untuk melakukan aktivitas penuhnya, misalnya Mg+2 dan Mn+2
Bagian protein pada enzim disebut apoenzim dan holoenzim merupakan bentuk enzim lengkap. NADP atau nicotinamide adenine dinucleotide phosphate adalah koenzim yang sangat penting.
Fungsi koenzin adalah menerima elektron dan ion hidrogen dari substrat. Banyak koenzim, misalnya NAD dan NADP memiliki komponen esensilnya berupa vitamin, khusunya dari kelompok vitamin B.
*Guru Pembelajar
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungannya di Blog Pak Pandani | Belajar dan Berbagi. Jika ada pertanyaan, saran, dan komentar silahkan tuliskan pada kotak komentar dibawah ini....
Salam Pak Pandani