JAKARTA - Kabar gembira untuk dunia pendidikan di Kaltara. Pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) serta Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) akan mengalokasikan formasi guru untuk ditempatkan di daerah terluar, tertinggal dan terpencil (3T) pada 2017 ini. Jumlahnya 6.296 guru, dan Kaltara termasuk salah satunya.
Gubernur Dr H Irianto Lambrie yang hadir langsung dalam acara peluncuran program guru garis depan di Hotel Shangri-La Jakarta, Senin (20/02) malam, menyambut baik program ini, dan sudah menginstruksikan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) dan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) untuk menindaklanjuti dengan segera menyiapkan persyaratan-persyaratan yang diminta kementerian.
Program ini, kata Irianto, sebenarnya sudah direncanakan sejak tahun lalu. Namun sebelumnya hanya dua kabupaten yang mengusulkan. Yaitu Nunukan dan Malinau. Itu pun terbatas guru sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.
Setelah mendengar penyampaian dari Menteri PAN-RB Asman Abnur, maupun Mendikbud Muhadjir Effendy, ternyata bukan hanya guru sekolah dasar dan SMP. Namun juga guru sekolah menengah atas dan SMK. "Makanya saya minta secepatnya diajukan usulannya," kata Irianto usai peluncuran, sekaligus rapat koordinasi tentang program formasi guru garis depan itu.
Irianto menambahkan, tak hanya di daerah perbatasan, program guru garis depan juga mencakupi seluruh kabupaten/kota di Kaltara. "Karena Kaltara merupakan provinsi perbatasan, jadi bukan hanya Nunukan dan Malinau. Nanti juga diusulkan untuk Bulungan, KTT (Kabupaten Tana Tidung), juga Tarakan, serta Bunyu," sebutnya.
Irianto berharap program ini segera terealisasi. Karena tidak dipungkiri Kaltara masih kekurangan banyak guru. Utamanya di daerah-daerah yang masuk dalam kategori 3T tadi. "Mudahan tahun ini sudah terealisasi. Sehingga persoalan kekurangan tenaga pengajar di Kaltara, bisa terpenuhi," kata Irianto.
Selain guru, seperti disampaikan Menpan, penerimaan formasi tenaga kesehatan dan penyuluh juga bakal direalisasikan tahun ini. Pengalokasian formasi guru garis depan untuk daerah 3T ini, dijelaskan Irianto, mengutip paparan dari Mendikbud, adalah merupakan afirmasi keterpihakan pemerintah untuk meningkatkan performa pendidikan di daerah tertinggal, terluar dan terpencil.
"Sesuai arahan Pak Menteri tadi, kita harus menjaga agar jangan sampai guru yang ditempatkan nanti hanya menjadikannya sebagai batu loncatan. Artinya, yang terpenting menjadi ASN (aparatur sipil negara) dulu, setelah itu pindah ke kota. Ini harus diantisipasi. Makanya akan diterapkan persyaratan-persyaratan yang mengikat agar ASN guru tersebut bertahan di tempat tugasnya," ujarnya.
Solusi lain agar guru di daerah 3T ini bisa bertahan terus, dalam perekrutan nanti akan mengutamakan putra-putri daerah setempat. "Misalkan di Krayan, diutamakan pendaftar dari Krayan. Kemudian di Sebatik begitu juga, atau di pedalaman Bulungan, kita utamakan putra-putri dari daerah tersebut," ujarnya mengutip pernyataan Mendikbud Muhadjir Effendy.
Sementara itu, data di Kemendikbud tenaga pengajar atau guru, utamanya yang ASN masih sangat kurang. Bahkan jauh di bawah rasio seharusnya. Guru SMK misalnya, disebutkan Mendikbud, yang seharusnya 1:15, kondisi sekarang 1:45. Begitu juga guru-guru pada jenjang lainnya.
Sumber: http://bulungan.prokal.co/read/news/6166-kaltara-dapat-alokasi-guru-garis-depan.html
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungannya di Blog Pak Pandani | Belajar dan Berbagi. Jika ada pertanyaan, saran, dan komentar silahkan tuliskan pada kotak komentar dibawah ini....
Salam Pak Pandani