Jumlahnya tidak sebanding dengan populasi sekolah yang mencapai 208 ribuan.
Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid mengatakan, minimnya jumlah guru kesenian itu diperparah dengan kompetensi dan keahliannya.
Sebab dari 128 ribuan guru kesenian, hanya sekitar 40 ribu guru yang benar-benar lulusan kuliah kesenian.
Sisanya guru mata pelajaran lain yang dipaksa untuk mengajar kesenian.
“Dengan jumlah yang terbatas itu, masih banyak sekolah yang blank spot guru keseniannya,’’ katanya usai membuka Rapat Koordinasi Bidang Kebudayaan di Senggigi, Lombok Barat kemarin (1/3).
Hilmar mengatakan 1.320 orang pelaku seni nanti akan disebar ke sekolah-sekolah yang belum memiliki guru kesenian.
Hilmar menampik program menerjunkan pelaku seni ini akan bertabrakan dengan guru kesenian yang ada di sekolah. Pejabat yang akrab disapa Fei itu mengatakan, nantinya Kemendikbud melibatkan dewan kesenian untuk menyeleksi pelaku seni.
’’Fungsi seniman masuk sekolah sekolah ini bukan seperti guru fungsional,’’ tegasnya.
Namun lebih berperan menggerakkan anak-anak untuk berkreasi di bidang kesenian. Mulai dari tari, lukis, dan kesenian lainnya.
Direktur Pengembangan Kesenian Kemendikbud Restu Gunawan menjelaskan pelaku seni yang akan dijaring statusnya non PNS.
’’Kegiatannya bukan di dalam kelas. Tetapi mendampingi siswa di ekstrakurikuler,’’ tuturnya.
Nantinya setiap provinsi akan mendapatkan kuota seniman masuk sekolah sebanyak 40 orang.
Restu mengatakan para seniman ini diharapkan sudah mulai masuk sekolah pada Juli nanti atau tahun ajaran baru.
Durasi kerja mereka selama empat bulan atau sampai Oktober. Dia mengatakan di penghujung pendampingan, siswa bakal menampilkan kreasinya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB Muhamad Suruji menyambut baik gagasan Kemendikbud menyebar seniman ke sekolah itu.
Dia menjelaskan para seniman itu bisa membantu siswa membangkitkan kesadarannya. Supaya para siswa tergugah untuk melestarikan warisan kebudayaan masing-masing.
“Setelah program selesai, saya berharap guru dan siswa di sekolah bisa melanjutkan sendiri,’’ pungkasnya.
Sumber: http://www.jpnn.com/news/jumlah-guru-kesenian-masih-sangat-kurang
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungannya di Blog Pak Pandani | Belajar dan Berbagi. Jika ada pertanyaan, saran, dan komentar silahkan tuliskan pada kotak komentar dibawah ini....
Salam Pak Pandani