Dia menyebut modus pembocoran sama polanya dengan pembocoran kunci jawaban ujian nasional (UN) selama ini. Yaitu kunci jawaban dikirim melalui aplikasi Whatsapp dan Line. Bedanya, kata Retno, bocoran UN baru dikirim beberapa jam menjelang soal diujikan. Sedangkan kalau USBN siswa sudah memperoleh satu hari sebelumnya.
"Tidak hanya jawaban pilihan ganda, tetapi juga jawaban esai lengkap dengan clue soal sesuai paket yang diterima siswa bersangkutan," kata Retno, Rabu (23/3). USBN menyediakan empat paket soal, yaitu dua paket soal utama dan dua paket soal susulan.
Sebelumnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) yang berencana mempersiapkan aturan untuk menghukum guru dan sekolah jika terbukti membocorkan soal USBN. FSGI lantas mempertanyakan apakah pemerintah sudah menyiapkan hukuman untuk bimbel dan pihak lain yang membocorkan USBN.
Meski tidak membuka posko pengaduan USBN, FSGI malah menerima laporan dari sejumlah daerah terkait kebocoran soal USBN dari sejumlah daerah, yaitu Pekanbaru (Kepulauan Riau), Kota Medan (Sumatra Utara), Indramayu (Jawa Barat), Kudus dan Pati (Jawa Tengah), Jakarta Selatan, Jakarta Utara, dan Jakarta Barat (DKI Jakarta), serta Nusa Tenggara Barat (NTB). Ada juga laporan tentang pelaksanaan USBN yang tanpa kebocoran seperti di Tasikmalaya, Bogor, Garut Jambi, dan Bengkulu.
Sumber: http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/17/03/23/on9301384-tempat-bimbel-diduga-kuat-bocorkan-soal-dan-kunci-jawaban-usbn
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungannya di Blog Pak Pandani | Belajar dan Berbagi. Jika ada pertanyaan, saran, dan komentar silahkan tuliskan pada kotak komentar dibawah ini....
Salam Pak Pandani