Jamur memiliki peranan penting bagi kehidupan, pembuatan beberapa bahan makanan dan minuman, misalnya oncom dan tempe, obat-obatan, sampai menguraikan sampah-sampah organik di lingkungan. Jamur dapat tumbuh di kulit dan menyebabkan noda-noda putih serta dapat menimbulkan rasa gatal. Jamur juga dapat ditemukan di tempat pembuangan samapah, dibagian kayu yang mati atau lapuk atau di tumpukan jerami padi. Jamur tumbuh subur terutama dimusim hujan karena jamur menyukai habitat yang lembab. Akan tetapi, jamur juga dapat ditemukan hampeir di semua tempat dimana ada materi organik. Jika lingkungan sekitar mengering, jamur akan mengalami tahapan hidup istirahat atau menghasilkan spora.
Jamur bukan termasuk tumbuhan, meskipun menyerupai tumbuhan. Jamur tidak memiliki klorofil sehingga jamur tidak dapat berfotosintesis. Jamur ditempatkan pada kingdom tersendiri berdasarkan sel yang multiseluler dan cara jamur dalam memperoleh makanan. Jamur bersama dengan bakteri merupakan makhluk hidup dekomposer atau pengurai. Tanpa bantuan jamur, kemungkinan besar permukaan bumi akan penuh dengan sampah.
A. Karakteristik / Ciri umum Jamur
Jamur bukan termasuk tumbuhan, meskipun menyerupai tumbuhan. Jamur tidak memiliki klorofil sehingga jamur tidak dapat berfotosintesis. Jamur ditempatkan pada kingdom tersendiri berdasarkan sel yang multiseluler dan cara jamur dalam memperoleh makanan. Jamur bersama dengan bakteri merupakan makhluk hidup dekomposer atau pengurai. Tanpa bantuan jamur, kemungkinan besar permukaan bumi akan penuh dengan sampah.
- Merupakan organisme uniseluler (satu sel) maupun multiseluler (banyak sel). Namun sebagian besar merupakan jamur multiseluler yaitu terdiri atas banyak sel. Jamur yang uniseluler berukuran mikroskopik contohnya Khamir (Saccharomyces). Jamur multiseluler ada yang berukuran mikroskopik dan makroskopik. Jamur multiseluler memiliki sel-sel memanjang berupa benang-benang yang disebut hifa, hifa bercabang-cabang membentuk bangunan seperti anyaman disebut miselium. Hifa pada beberapa jamur ada yang bersekat disebut hifa bersepta, dan ada yang tidak bersekat disebut hifa asepta (hifa senositik). Pada hifa bersekat, tiap – tiap sekat adalah satu sel dengan 1 atau beberapa inti.
- Dinding sel mengandung kitin. Kitin adalah polisakarida yang juga terdapat pada kulit kepiting atau udang.
- Eukariotik (memiliki membran inti). Sel-sel jamur sudah memiliki membran inti (membran nukleus) sehingga jamur disebut organisme eukariotik.
- Tidak berklorofil. Hidup secara heterotrof (menyerap zat organik dari lingkungannya) dengan jalan saprofit (menguraikan sampah organik), parasit (merugikan organisme lain), dan simbiosis (berinteraksi dengan makhluk hidup lainnya)
- Tumbuhan jamur merupakan generasi haploid (n).
- Habitat jamur secara umum terdapat di darat dan tempat yang lembab.
- Jamur uniseluler dapat berkembangbiak dengan dua cara yaitu secara vegetatif (aseksual) dengan cara membentuk spora, kuncup (budding), dan secara generatif (seksual) dengan cara membentuk spora askus
- Jamur multiseluler dapat bereproduksi dengan dua cara yaitu secara vegetatif (aseksual) dengan cara fragmentasi, zoospora, pembentukan spora aseksual (konidiospora atau sporangiospora), dan secara generatif (seksual) dapat dilakukan dengan cara konjugasi yang selanjutnya hifa akan menghasilkan zigospora pada Zygomycota, askospora pada Ascomycota, basidiospora pada Basidiomycota.
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungannya di Blog Pak Pandani | Belajar dan Berbagi. Jika ada pertanyaan, saran, dan komentar silahkan tuliskan pada kotak komentar dibawah ini....
Salam Pak Pandani