Bandung - Sebanyak 195 sarjana meraih sertifikat pendidik profesional yang diserahkan oleh Rektor UPI Prof. Dr. Furqan, Ph.D. pada acara Pelepasan Lulusan PPG SM3T Angkatan III dan PPGT Angkatan I, Kamis (18/2/2016) di Auditorium FPEB UPI Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung.
Dari jumlah tersebut, 21 orang dari prodi PPB/BK, 35 prodi PGSD, 19 orang prodi Pendidikan Geografi, 20 orang Pendidikan Bahasa Indonesia, 27 orang prodi Pendidikan Matematika, 21 orang prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, 20 orang prodi Pendidikan Ekonomi dan 32 orang PPGT dari prodi PGSD.
Sebelum mendapatkan sertikat pendidik, para sarjana tersebut mengikuti program Sarjana Mendidik di Daerah Terluar, Tertinggal dan Terdepan (SM3T) yang disebar di daerah Indonesia selama satu tahun, setelah itu mereka mendapatkan pelatihan Program Profesi Guru di Universitas Pendidikan Indonesia, dan setelah lulus mendapat sertifikat pendidik profesional.
Dalam sambutannya Rektor UPI mengatakan bahwa mutu pendidikan sebuah bangsa ditentukan oleh kualitas mutu gurunya, Oleh karena itu, mutu guru sangat penting demi kemajuan mutu pendidikan di sebuah bangsa.
Dari jumlah tersebut, 21 orang dari prodi PPB/BK, 35 prodi PGSD, 19 orang prodi Pendidikan Geografi, 20 orang Pendidikan Bahasa Indonesia, 27 orang prodi Pendidikan Matematika, 21 orang prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, 20 orang prodi Pendidikan Ekonomi dan 32 orang PPGT dari prodi PGSD.
Sebelum mendapatkan sertikat pendidik, para sarjana tersebut mengikuti program Sarjana Mendidik di Daerah Terluar, Tertinggal dan Terdepan (SM3T) yang disebar di daerah Indonesia selama satu tahun, setelah itu mereka mendapatkan pelatihan Program Profesi Guru di Universitas Pendidikan Indonesia, dan setelah lulus mendapat sertifikat pendidik profesional.
Dalam sambutannya Rektor UPI mengatakan bahwa mutu pendidikan sebuah bangsa ditentukan oleh kualitas mutu gurunya, Oleh karena itu, mutu guru sangat penting demi kemajuan mutu pendidikan di sebuah bangsa.
Foto: Kabar UPI |
“Tugas seorang guru sangat mulia, karena masa depan generasi sebuah bangsa ada di pundak seorang guru”, ungkapnya.
Dikatakan Prof. Furqan, untuk meningkatkan kompetensi guru tidak bisa dibentuk dalam kurun waktu selama empat tahun, kompetensi guru harus terus dikembangkan seiring dengan perkembangan jaman, sehingga mereka nantinya menjadi guru yang profesional.
Diprediksi bahwa bangsa Indonesia pada tahun 2035 akan masuk pada 7 besar ekonomi maju di dunia, dan pada tahun 2045 dimana bangsa Indonesia akan merayakan Kemerdekaannya yang ke 100 tahun akan mengalami peringkatnya menjadi ke 4 dengan income perkapita mencapai 50.000 US Dolar. Fenomena tersebut bukan dengan sendirinya terjadi tetapi untuk mencapai harapan tersebut dibutuhkan sumber daya manusia yang mampu mengolah dan mengelola kekayaan sumber daya alam yang berada di tanah air kita tanpa campur tangan negara lain, kata Rektor UPI.
Selain itu, dijelaskan Rektor UPI, yang menjadi harapan bagi bangsa kita adalah bonus demografi yang telah berlangsung dari tahun 2010 dimana penduduk yang produktif melebihi jumlah penduduk yang tidak produktif. Hal tersebut akan terjadi jika sumber daya yang produktif itu mendapatkan pendidikan yang bermutu sehingga mereka mempunyai kompetensi yang baik untuk beradaptasi dengan perubahan jaman yang serta mampu berkompetisi dengan sumber daya manusia dari berbagai negara.
“Tentunya harapan semua itu ada pada jiwa guru yang profesional, tanpa guru yang bermutu bonus demografi tersebut bukan menjadi produktif melainkan akan menjadi beban bagi bangsa”, tegasnya.
Ia berharap para lulusan PPG ini untuk terus mengembangkan diri tentang pengetahuan, keterampilan dan wawasan yang baik, karena tanggungjawab seorang guru adalah membentuk karakter generasi bangsa menjadi lebih baik.
Dikatakan Prof. Furqan, untuk meningkatkan kompetensi guru tidak bisa dibentuk dalam kurun waktu selama empat tahun, kompetensi guru harus terus dikembangkan seiring dengan perkembangan jaman, sehingga mereka nantinya menjadi guru yang profesional.
Diprediksi bahwa bangsa Indonesia pada tahun 2035 akan masuk pada 7 besar ekonomi maju di dunia, dan pada tahun 2045 dimana bangsa Indonesia akan merayakan Kemerdekaannya yang ke 100 tahun akan mengalami peringkatnya menjadi ke 4 dengan income perkapita mencapai 50.000 US Dolar. Fenomena tersebut bukan dengan sendirinya terjadi tetapi untuk mencapai harapan tersebut dibutuhkan sumber daya manusia yang mampu mengolah dan mengelola kekayaan sumber daya alam yang berada di tanah air kita tanpa campur tangan negara lain, kata Rektor UPI.
Selain itu, dijelaskan Rektor UPI, yang menjadi harapan bagi bangsa kita adalah bonus demografi yang telah berlangsung dari tahun 2010 dimana penduduk yang produktif melebihi jumlah penduduk yang tidak produktif. Hal tersebut akan terjadi jika sumber daya yang produktif itu mendapatkan pendidikan yang bermutu sehingga mereka mempunyai kompetensi yang baik untuk beradaptasi dengan perubahan jaman yang serta mampu berkompetisi dengan sumber daya manusia dari berbagai negara.
“Tentunya harapan semua itu ada pada jiwa guru yang profesional, tanpa guru yang bermutu bonus demografi tersebut bukan menjadi produktif melainkan akan menjadi beban bagi bangsa”, tegasnya.
Ia berharap para lulusan PPG ini untuk terus mengembangkan diri tentang pengetahuan, keterampilan dan wawasan yang baik, karena tanggungjawab seorang guru adalah membentuk karakter generasi bangsa menjadi lebih baik.
(Berita UPI/Deny/Andri)
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungannya di Blog Pak Pandani | Belajar dan Berbagi. Jika ada pertanyaan, saran, dan komentar silahkan tuliskan pada kotak komentar dibawah ini....
Salam Pak Pandani