PADANG - Para pendaftar Sarjana Mengajar di daerah Terdepan, Terluar, Tertinggal (SM-3T) angkatan VI LPTK Universitas Negeri Padang (UNP) yang lulus seleksi administrasi mulai mengikuti tes seleksi, Selasa (26/7). Tes yang dilakukan secara online itu dilaksanakan di beberapa labor komputer UNP, seperti labor komputer di gedung ICT UNP, Fakultas Bahasa dan Seni, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Pendidikan, dan Fakultas Matematika.
Ketua SM-3T LPTK UNP, Hambali, mengatakan bahwa tes dilakukan selama tiga hari, Selasa-Kamis (26-28/7) dan terbagi menjadi tiga shift setiap hari. “Kemampuan labor kita cuma 235 peserta per shift. Dengan peserta mencapai 1.589, kita membaginya menjadi tujuh shift selama tiga hari,” ujar Hambali ketika ditemui Haluan saat sedang memantau ujian.
Sebenarnya pelaksanaan tes seleksi online ini mengalami kemunduran. Sebelumnya tes seleksi direncanakan dialakukan pada 21-22 Juli. Hal tersebut disebabkan oleh diundurnya pengumuman seleksi administrasi karena jumlah pendaftar yang membengkak. “Tahun lalu peserta tes seleksi hanya 600, sekarang 1.589 orang,” terang Ketua Jurusan Teknik Elektro ini.
Pembengkakan jumlah pendaftar itu juga berdampak pada pengurangan jenis soal yang akan diujikan. Tahun lalu ada tiga jenis soal yang diteskan, yaitu tes potensi akademik, pedagogik, dan bidang studi. Sedangkan sekarang, cuma tes bidang studi saja, sesuai bidang studi masing-masing peserta tes.
Hasil tes seleksi ini akan diumumkan 29 Juli. Dari tes seleksi online ini, nantinya hanya akan diambil 250 peserta saja untuk selanjutnya mengikuti tes wawancara yang akan dilangsungkan pada 1-3 Agustus mendatang. Sementara, untuk jumlah peserta yang akan lulus sampai tahap akhir, Hambali belum bisa menyampaikan.
“Untuk jumlah mahasiswa yang akan diambil pada tahap final belum pasti. Ada kemungkinan ditambah karena LPTK UNP termasuk yang paling banyak pendaftarnya. Tahun lalu, jumlah peserta kita ditambah dari kuota yang ditetapkan karena LPTK lain tidak bisa menyanggupi kuotanya,” pungkas Hambali.
Pendaftar SM3T, Idola Fitriayu, mengungkapkan pengalamannya saat mengikuti tes seleksi. Ia cukup kewalahan karena tingkat kesulitan ujian yang berdurasi 90 menit itu cukup tinggi. Meski demikian dia optimis bisa lolos.
“Kalau seandainya lolos, nanti mudah-mudahan ditempatkan di Pulau Sumatra saja. Kalau tidak, ya pasrah saja,” kata alumnus Pendidikan Matematika Universitas Bung Hatta ini.
Sementara peserta lainnya, Putra Ramadan, mengatakan bahwa tidak ada persiapan khusus yang dilakukannya untuk menghadapi ujian. Ia juga mengakui bahwa motivasinya mengikuti SM3T adalah bisa mengikuti program PPG seusai mengabdi. “Mungkin motivasi kawan-kawan lain berbeda, ingin keluar, menjelajah. Yang penting bagi saya secara pribadi adalah PPG-nya,” ujar pria yang berdomisili di Bangkinang tersebut.
Ketua SM-3T LPTK UNP, Hambali, mengatakan bahwa tes dilakukan selama tiga hari, Selasa-Kamis (26-28/7) dan terbagi menjadi tiga shift setiap hari. “Kemampuan labor kita cuma 235 peserta per shift. Dengan peserta mencapai 1.589, kita membaginya menjadi tujuh shift selama tiga hari,” ujar Hambali ketika ditemui Haluan saat sedang memantau ujian.
Sebenarnya pelaksanaan tes seleksi online ini mengalami kemunduran. Sebelumnya tes seleksi direncanakan dialakukan pada 21-22 Juli. Hal tersebut disebabkan oleh diundurnya pengumuman seleksi administrasi karena jumlah pendaftar yang membengkak. “Tahun lalu peserta tes seleksi hanya 600, sekarang 1.589 orang,” terang Ketua Jurusan Teknik Elektro ini.
Hasil tes seleksi ini akan diumumkan 29 Juli. Dari tes seleksi online ini, nantinya hanya akan diambil 250 peserta saja untuk selanjutnya mengikuti tes wawancara yang akan dilangsungkan pada 1-3 Agustus mendatang. Sementara, untuk jumlah peserta yang akan lulus sampai tahap akhir, Hambali belum bisa menyampaikan.
“Untuk jumlah mahasiswa yang akan diambil pada tahap final belum pasti. Ada kemungkinan ditambah karena LPTK UNP termasuk yang paling banyak pendaftarnya. Tahun lalu, jumlah peserta kita ditambah dari kuota yang ditetapkan karena LPTK lain tidak bisa menyanggupi kuotanya,” pungkas Hambali.
Pendaftar SM3T, Idola Fitriayu, mengungkapkan pengalamannya saat mengikuti tes seleksi. Ia cukup kewalahan karena tingkat kesulitan ujian yang berdurasi 90 menit itu cukup tinggi. Meski demikian dia optimis bisa lolos.
“Kalau seandainya lolos, nanti mudah-mudahan ditempatkan di Pulau Sumatra saja. Kalau tidak, ya pasrah saja,” kata alumnus Pendidikan Matematika Universitas Bung Hatta ini.
Sementara peserta lainnya, Putra Ramadan, mengatakan bahwa tidak ada persiapan khusus yang dilakukannya untuk menghadapi ujian. Ia juga mengakui bahwa motivasinya mengikuti SM3T adalah bisa mengikuti program PPG seusai mengabdi. “Mungkin motivasi kawan-kawan lain berbeda, ingin keluar, menjelajah. Yang penting bagi saya secara pribadi adalah PPG-nya,” ujar pria yang berdomisili di Bangkinang tersebut.
*harianhaluan/h/mg-sas
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungannya di Blog Pak Pandani | Belajar dan Berbagi. Jika ada pertanyaan, saran, dan komentar silahkan tuliskan pada kotak komentar dibawah ini....
Salam Pak Pandani