63 Gurdacil gantikan posisi SM-3T Angkatan V di Kabupaten Aceh Selatan.
Tapaktuan - Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan mengontrak 63 guru untuk ditempatkan di daerah terpencil di wilayah Kecamatan Trumon Raya dan Bakongan Raya, selama enam bulan.
Bupati Aceh Selatan HT Sama Indra di Tapaktuan, Rabu menyatakan, jika dalam penilaian nantinya mampu memberikan kontribusi maksimal terhadap mutu pendidikan di daerah terpencil itu, maka kontraknya akan diperpanjang kembali.
Kebijakan mengontrak guru terpencil itu untuk mengisi kekosongan guru setelah berakhirnya masa pengabdian 85 orang Guru Sarjana Mengajar Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM-3T) di daerah tersebut.
Keputusan mengontrak 63 orang guru itu ditandai dengan penyerahan Surat Keputusan (SK) secara simbolis oleh Bupati Sama Indra di Gedung Rumoh Agam, Tapaktuan, Senin (1/8).
Acara tersebut sekaligus dirangkai dengan acara pelepasan 85 guru SM3T untuk kembali melanjutkan pendidikan di kampus asalnya masing-masing yakni di Universitas Negeri Malang, Jatim, dan Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat.
"Para guru yang telah diikat kontrak ini merupakan putra putri asli wilayah Trumon Raya dan Bakongan Raya. Dan bahkan mereka ini akan ditempatkan langsung di sekolah terpencil tempat dia berasal, sehingga tidak ada alasan untuk meminta pindah ke sekolah lain," tegasnya.
Menurut Bupati, jika dibandingkan dengan kebutuhan di lapangan maka kedatangan 63 orang guru serta kepergian 85 orang guru SM3T, maka sekolah-sekolah terpencil yang ada di Aceh Selatan juga masih mengalami kekurangan guru.
Untuk menutupi itu, diakhir tahun 2016, Pemkab Aceh Selatan juga telah meminta bantuan ke Kementerian Pendidikan supaya menambah Guru Garis Depan (GGD) untuk ditempatkan di wilayah itu.
"Berdasarkan hasil konfirmasi terakhir, kemungkinan besar Aceh Selatan kembali akan mendapat jatah penempatan 40 orang GGD dalam tahun 2016. Jika hal itu benar adanya maka seluruh mereka kembali akan ditempatkan di sekolah-sekolah terpencil yang masih mengalami kekurangan guru," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga berjanji kepada 85 Guru SM3T yang akan meninggalkan daerah itu, jika mereka telah berstatus sebagai CPNS GGD dan bersedia ditempatkan kembali ke Aceh Selatan, maka dia bersedia menjumpai langsung Menteri Pendidikan di Jakarta untuk melobi penempatan tugas mereka ke sekolah-sekolah terpencil di Aceh Selatan yang sebelumnya sudah pernah menjadi tempat mereka melakukan pengabdian selama satu tahun.
Bupati Aceh Selatan HT Sama Indra di Tapaktuan, Rabu menyatakan, jika dalam penilaian nantinya mampu memberikan kontribusi maksimal terhadap mutu pendidikan di daerah terpencil itu, maka kontraknya akan diperpanjang kembali.
Kebijakan mengontrak guru terpencil itu untuk mengisi kekosongan guru setelah berakhirnya masa pengabdian 85 orang Guru Sarjana Mengajar Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM-3T) di daerah tersebut.
Keputusan mengontrak 63 orang guru itu ditandai dengan penyerahan Surat Keputusan (SK) secara simbolis oleh Bupati Sama Indra di Gedung Rumoh Agam, Tapaktuan, Senin (1/8).
Acara tersebut sekaligus dirangkai dengan acara pelepasan 85 guru SM3T untuk kembali melanjutkan pendidikan di kampus asalnya masing-masing yakni di Universitas Negeri Malang, Jatim, dan Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat.
Foto: goaceh |
Menurut Bupati, jika dibandingkan dengan kebutuhan di lapangan maka kedatangan 63 orang guru serta kepergian 85 orang guru SM3T, maka sekolah-sekolah terpencil yang ada di Aceh Selatan juga masih mengalami kekurangan guru.
Untuk menutupi itu, diakhir tahun 2016, Pemkab Aceh Selatan juga telah meminta bantuan ke Kementerian Pendidikan supaya menambah Guru Garis Depan (GGD) untuk ditempatkan di wilayah itu.
"Berdasarkan hasil konfirmasi terakhir, kemungkinan besar Aceh Selatan kembali akan mendapat jatah penempatan 40 orang GGD dalam tahun 2016. Jika hal itu benar adanya maka seluruh mereka kembali akan ditempatkan di sekolah-sekolah terpencil yang masih mengalami kekurangan guru," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga berjanji kepada 85 Guru SM3T yang akan meninggalkan daerah itu, jika mereka telah berstatus sebagai CPNS GGD dan bersedia ditempatkan kembali ke Aceh Selatan, maka dia bersedia menjumpai langsung Menteri Pendidikan di Jakarta untuk melobi penempatan tugas mereka ke sekolah-sekolah terpencil di Aceh Selatan yang sebelumnya sudah pernah menjadi tempat mereka melakukan pengabdian selama satu tahun.
*ANTARA Aceh
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungannya di Blog Pak Pandani | Belajar dan Berbagi. Jika ada pertanyaan, saran, dan komentar silahkan tuliskan pada kotak komentar dibawah ini....
Salam Pak Pandani