KOTAMOBAGU - Usulan pengangkatan pegawai honorer menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang diajukan Pemko Kotamobagu, Sulut, mendapat persetujuan pusat.
Namun, jabatan yang terakomodir saat ini hanya untuk penyuluh pertanian.
Persetujuan tersebut menyusul penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementrian Pertanian (Kementan) dengan Wali Kota Ir Tatong Bara di auditorium Kementan, Jakarta Selatan, Jumat (2/9) pekan lalu.
Kepala BKDD Adnan Masinae yang turut menyaksikan penantangan MoU tersebut menjelaskan, tenaga penyuluh yang akan diangkat menjadi CPNS merupakan Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL-TBPP), baik tenaga THL pusat maupun daerah.
“CPNS yang akan diangkat berusia maksimal 35 tahun. Di atas umur 35 tahun akan masuk dalam P3K (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja). Mereka juga sudah mengabdi di Kotamobagu sampai di atas 19 tahun,” jelas Masinae.
Meski begitu, pelamar penyuluh pertanian tersebut masih diwajibkan mengikuti tes menggunakan sistem computer assisted test (CAT). Untuk jadwalnya masih menunggu informasi dari pusat.
“Sebenarnya Kotamobagu punya tujuh penyuluh yang masuk pegawai tidak tetap. Namun empat di antaranya sudah berusia lebih dari 35 tahun. Mereka ini yang nanti akan masuk dalam P3K,” terangnya.
Dijelaskan, alasan diangkatnya penyuluh pertanian ini karena keberadaan mereka sangat vital dalam mengawal dan mendampingi petani.
Mulai penerapan teknologi maju yang direkomendasikan, penumbuhan dan pengembangan kelembagaan petani, membangun kemitraan dengan pelaku usaha, akses terhadap modal, prasarana dan sarana pertanian serta pasar.
“Menurut menteri, masalah pangan itu adalah prioritas nasional. Sedangkan saat ini tenaga penyuluh tidak sampai 50 persen dari kebutuhan,” jelasnya.
Namun, jabatan yang terakomodir saat ini hanya untuk penyuluh pertanian.
Persetujuan tersebut menyusul penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementrian Pertanian (Kementan) dengan Wali Kota Ir Tatong Bara di auditorium Kementan, Jakarta Selatan, Jumat (2/9) pekan lalu.
Kepala BKDD Adnan Masinae yang turut menyaksikan penantangan MoU tersebut menjelaskan, tenaga penyuluh yang akan diangkat menjadi CPNS merupakan Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL-TBPP), baik tenaga THL pusat maupun daerah.
“CPNS yang akan diangkat berusia maksimal 35 tahun. Di atas umur 35 tahun akan masuk dalam P3K (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja). Mereka juga sudah mengabdi di Kotamobagu sampai di atas 19 tahun,” jelas Masinae.
Ilustrasi |
“Sebenarnya Kotamobagu punya tujuh penyuluh yang masuk pegawai tidak tetap. Namun empat di antaranya sudah berusia lebih dari 35 tahun. Mereka ini yang nanti akan masuk dalam P3K,” terangnya.
Dijelaskan, alasan diangkatnya penyuluh pertanian ini karena keberadaan mereka sangat vital dalam mengawal dan mendampingi petani.
Mulai penerapan teknologi maju yang direkomendasikan, penumbuhan dan pengembangan kelembagaan petani, membangun kemitraan dengan pelaku usaha, akses terhadap modal, prasarana dan sarana pertanian serta pasar.
“Menurut menteri, masalah pangan itu adalah prioritas nasional. Sedangkan saat ini tenaga penyuluh tidak sampai 50 persen dari kebutuhan,” jelasnya.
*MP/sam/jpnn
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungannya di Blog Pak Pandani | Belajar dan Berbagi. Jika ada pertanyaan, saran, dan komentar silahkan tuliskan pada kotak komentar dibawah ini....
Salam Pak Pandani