Dalam mengkaji keanekaragaman makhluk hidup, para ilmuwan telah membuat sistem klasifikasi yang biasa kita gunakan. Sebenarnya, untuk keperluan pribadi, kita juga dapat membuat sistem klasifikasi sederhana berdasarkan karakter yang kita inginkan. Hal lain yang tak kalah penting setelah pengklasifikasian makhluk hidup, Saudara harus dapat melakukan proses identifikasi suatu organisme. Identifikasi merupakan suatu proses yang dapat kita lakukan untuk menentukan ata mengetahui identitas dari suatu jenis organisme. Banyak metode yang dapat kita gunakan untuk mengetahui identitas suatu jenis organisme, diantaranya dengan konfirmasi langsung kepada ahlinya, mencocokkan dengan spesimen, atau dengan menggunakan suatu instrumen yaitu kunci identifikasi atau kunci determinasi. Kunci determinasi tersebut merupakan serangkaian pertanyaan yang dapat menggiring kita sehingga dapat mengetahui nama dari jenis organisme yang ingin kita ketahui identitasnya.
Dalam skala kecil misalnya, Saudara dapat merancang suatu kunci determinasi untuk jenis-jenis tumbuhan yang ada di sekitar sekolah. Kunci determinasi tersebut dibuat dengan menyusun serentetan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan karakter dari berbagai jenis tumbuhan tersebut. Untuk menguji kunci determinasi yang sudah Saudara rancang, Saudara dapat melakukannya dengan cara meminta kawan lain untuk mengidentifikasi jenis-jenis tumbuhan yang tercantum. Jika ia dapat mengidentifikasi suatu jenis tumbuhan dengan tepat, maka kunci determinasi tersebut sudah baik. Model dari kunci determinasi bermacam-macam, namun yang paling sering digunakan adalah model dikotomi. Kunci dikotomi ini disusun atas dasar pengelompokkan ciri-ciri makhluk hidup menjadi dua kelompok yang berbeda. Dengan menggunakan dasar persamaan dan perbedaan sifat ciri (character state) makhluk hidup tersebut, selanjutnya dilakukan pengelompokkan lagi menjadi dua kelompok kembali hingga akhirnya diperoleh sifat ciri yang spesifik yang langsung merujuk pada identitas jenis suatu organisme. Oleh karena itu dalam ilmu klasifikasi, tidak terlepas dari pengetahuan kita terhadap karakter-karakter yang dijadikan acuan untuk pengelompokan. Misalnya jika kita akan mengelompokan berbagai jenis tumbuhan di lingkungan sekolah berdasarkan morfologi bunga, buah, daun, batang, dan akar, maka kita harus memahami berbagai tipe morfologi dari organ-organ tumbuhan tersebut. Agar dapat digunakan oleh orang lain, maka istilah yang digunakan harus istilah ilmiah yang umum.
Dalam perancangan kunci determinasi model dikotomi, pada setiap nomor selalu disusun dua pernyataan yang saling berkebalikan. Pada setiap pernyataan akan diteruskan menuju nomor baru yang akan mengarahkan pada dua pernyataan berikutnya, hingga pada akhirnya akan berhenti pada nama/identitas dari organisme tersebut. Untuk lebih jelasnya coba Saudara perhatikan contoh kunci determinasi dibawah ini (dikutip dari Van Steenis, 1997):
1.
Dalam skala kecil misalnya, Saudara dapat merancang suatu kunci determinasi untuk jenis-jenis tumbuhan yang ada di sekitar sekolah. Kunci determinasi tersebut dibuat dengan menyusun serentetan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan karakter dari berbagai jenis tumbuhan tersebut. Untuk menguji kunci determinasi yang sudah Saudara rancang, Saudara dapat melakukannya dengan cara meminta kawan lain untuk mengidentifikasi jenis-jenis tumbuhan yang tercantum. Jika ia dapat mengidentifikasi suatu jenis tumbuhan dengan tepat, maka kunci determinasi tersebut sudah baik. Model dari kunci determinasi bermacam-macam, namun yang paling sering digunakan adalah model dikotomi. Kunci dikotomi ini disusun atas dasar pengelompokkan ciri-ciri makhluk hidup menjadi dua kelompok yang berbeda. Dengan menggunakan dasar persamaan dan perbedaan sifat ciri (character state) makhluk hidup tersebut, selanjutnya dilakukan pengelompokkan lagi menjadi dua kelompok kembali hingga akhirnya diperoleh sifat ciri yang spesifik yang langsung merujuk pada identitas jenis suatu organisme. Oleh karena itu dalam ilmu klasifikasi, tidak terlepas dari pengetahuan kita terhadap karakter-karakter yang dijadikan acuan untuk pengelompokan. Misalnya jika kita akan mengelompokan berbagai jenis tumbuhan di lingkungan sekolah berdasarkan morfologi bunga, buah, daun, batang, dan akar, maka kita harus memahami berbagai tipe morfologi dari organ-organ tumbuhan tersebut. Agar dapat digunakan oleh orang lain, maka istilah yang digunakan harus istilah ilmiah yang umum.
Dalam perancangan kunci determinasi model dikotomi, pada setiap nomor selalu disusun dua pernyataan yang saling berkebalikan. Pada setiap pernyataan akan diteruskan menuju nomor baru yang akan mengarahkan pada dua pernyataan berikutnya, hingga pada akhirnya akan berhenti pada nama/identitas dari organisme tersebut. Untuk lebih jelasnya coba Saudara perhatikan contoh kunci determinasi dibawah ini (dikutip dari Van Steenis, 1997):
1.
a. Herba berakar banyak, menjalar.................................. 2
b. Perdu atau pohon ........................................................ 3
2
b. Perdu atau pohon ........................................................ 3
2
a. Bunga tunggal ............................................................. Dentella
b. Bunga dalam karangan ............................................... Geocardia
3
b. Bunga dalam karangan ............................................... Geocardia
3
a. Beberapa bunga paling luar memiliki taju kelopak membesar seperti daun, mahkota oranye ................... Mussaenda
b. Tidak terdapat taju kelopak yang menyerupai daun .... 4
4
b. Tidak terdapat taju kelopak yang menyerupai daun .... 4
4
a. Mahkota selalu rangkap............................................... Gardenia
b. Mahkota tidak rangkap ................................................ 5
5
b. Mahkota tidak rangkap ................................................ 5
5
a. Bunga dalam bongkol .................................................. Morinda
b. Bunga dalam anak payung menggarpu ....................... 6
6
b. Bunga dalam anak payung menggarpu ....................... 6
6
a. Bunga duduk, panjang kelopak 5-7 mm, bertangkai panjang, tumbuh di ketiak daun ................................... Guettarda
b. Bunga bertangkai pendek, panjang kelopak 1-2 mm .. 7
7
b. Bunga bertangkai pendek, panjang kelopak 1-2 mm .. 7
7
a. Karangan bunga di ketiak daun ................................... Coffea
b. Karangan bunga di ujung (terminal) ............................ 8
8
b. Karangan bunga di ujung (terminal) ............................ 8
8
a. Tangkai putik 2 kali panjang tabung mahkota ............. Pavetta
b. Tangkai putik sedikit lebih panjang dari tabung mahkota ....................................................................... Ixora
Kunci determinasi tersebut merupakan kunci dikotomi karena selalu bercabang
dua, jika dibuat bagannya maka akan seperti Gambar 1.3.
Biasanya untuk memudahkan dalam pembuatan kunci determinasi, pernyataan yang dibuat pertama kali adalah pernyataan mengenai sifat ciri morfologi yang paling umum terlebih dahulu, kemudian selanjutnya diikuti dengan sifat ciri yang semakin spesifik.
b. Tangkai putik sedikit lebih panjang dari tabung mahkota ....................................................................... Ixora
Kunci determinasi tersebut merupakan kunci dikotomi karena selalu bercabang
dua, jika dibuat bagannya maka akan seperti Gambar 1.3.
Gambar 1.3. Model kunci determinasi dikotom |
Biasanya untuk memudahkan dalam pembuatan kunci determinasi, pernyataan yang dibuat pertama kali adalah pernyataan mengenai sifat ciri morfologi yang paling umum terlebih dahulu, kemudian selanjutnya diikuti dengan sifat ciri yang semakin spesifik.
*Modul Guru Pembelajar
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungannya di Blog Pak Pandani | Belajar dan Berbagi. Jika ada pertanyaan, saran, dan komentar silahkan tuliskan pada kotak komentar dibawah ini....
Salam Pak Pandani