Jakarta - Anggota Komisi II DPR RI Arteria Dahlan meminta Pemerintah melalui KemenPAN-RB tidak lagi menunda penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pada tahun 2016 ini.
Hal itu diungkapkan saat RDP dengan Mendagri, Kepala BPN, MenPAN-RB, Mensesneg, Seskan dan Kepala KSP pada Senin, (03/10/2016) di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.
“Mohon sekali pak, pengumuman rekruitmen CPNS jangan ditunda-tunda, kasihan rakyat pak,” ujar Arteria.
Politisi PDI Perjuangan ini mencatat, selama era Presiden Jokowi sudah ada tiga kali penundaan CPNS. Sehingga ini berpotensi pada munculnya mafia-mafia CPNS.
“Nah kalau ditunda ini akan ada mafia PNS pak, semua dideketin,” ujar Arteria.
Ia pun mengaku memiliki dokumen tentang siapa saja mafia PNS yang berada di tiap kabupaten.
“Saya waktu jaman Pak Yuddy sudah buat Satgas PNS, saya sudah siapkan dokumen tentang siapa mafia PNS di tiap kabupaten kota,” terang Arteria.
Kepada MenPAN-RB Ia meminta untuk dapat menindak tegas terhadap mafia PNS.
“Mudah-mudahan jaman Bapak. Besok saya bawa lagi datanya. Saya minta bapak untuk dapat menindak tegas. Termasuk dengan kementerian yang bapak pimpin,” ujar Arteria.
Dalam perkembangannya, MenPAN-RB kini masih harus menghitung berapa kebutuhan ASN dan saat ini pihaknya sedang menunggu finalisasi angka kebutuhan ASN tersebut.
Hal itu diungkapkan saat RDP dengan Mendagri, Kepala BPN, MenPAN-RB, Mensesneg, Seskan dan Kepala KSP pada Senin, (03/10/2016) di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.
“Mohon sekali pak, pengumuman rekruitmen CPNS jangan ditunda-tunda, kasihan rakyat pak,” ujar Arteria.
Politisi PDI Perjuangan ini mencatat, selama era Presiden Jokowi sudah ada tiga kali penundaan CPNS. Sehingga ini berpotensi pada munculnya mafia-mafia CPNS.
“Nah kalau ditunda ini akan ada mafia PNS pak, semua dideketin,” ujar Arteria.
Ia pun mengaku memiliki dokumen tentang siapa saja mafia PNS yang berada di tiap kabupaten.
“Saya waktu jaman Pak Yuddy sudah buat Satgas PNS, saya sudah siapkan dokumen tentang siapa mafia PNS di tiap kabupaten kota,” terang Arteria.
“Mudah-mudahan jaman Bapak. Besok saya bawa lagi datanya. Saya minta bapak untuk dapat menindak tegas. Termasuk dengan kementerian yang bapak pimpin,” ujar Arteria.
Dalam perkembangannya, MenPAN-RB kini masih harus menghitung berapa kebutuhan ASN dan saat ini pihaknya sedang menunggu finalisasi angka kebutuhan ASN tersebut.
*Pemberitaan DPR RI/tribunnews
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungannya di Blog Pak Pandani | Belajar dan Berbagi. Jika ada pertanyaan, saran, dan komentar silahkan tuliskan pada kotak komentar dibawah ini....
Salam Pak Pandani