http://inibudi.org/
AKSES dan pemerataan kualitas pendidikan di Indonesia menjadi alasan kelahiran Inibudi.org. Managing Director Inibudi.org Wilita Putrinda mengatakan, upaya untuk mengurangi kesenjangan itu adalah membuat video pembelajaran yang bisa diakses semua orang se cara gratis.
Sejak Inibudi.org berdiri pada 2013, sudah ada 5.400 video yang bisa dilihat dan diunduh semua orang. ”Video itu bisa menjadi contoh dalam memberikan metode pembelajaran dengan kualitas bagus,” tutur dia.
Alumnus Psikologi Universitas Indonesia angkatan 1988 itu menyebutkan, guru yang ditampilkan
dalam video juga bukan guru sembarangan. Mereka punya keahlian khusus dan berasal dari sekolah
yang berkualitas. Dia mencontohkan salah seorang guru bidang matematika, Lucky Ariani, yang
memiliki sertifikat khusus metode gasing (gampang, asyik, dan menyenangkan) yang dikembangkan
Prof Yohanes Surya.
Oleh Lucky, pembelajaran matematika dibuat mudah. Misalnya, botol air mineral digunakan
untuk menunjukkan tinggi dan rendah. Siswa juga diajak berkeliling taman untuk membahas tinggi
dan rendah. ”Tiap video itu tak lebih dari tiga menit. Sebab, kalau terlalu lama, nanti bisa bosan,”
ungkap Upik –sapaan Wilita Putrinda.
Istri sutradara kondang Riri Riza itu mengatakan, video tersebut tidak hanya berguna untuk
siswa. Tapi juga bermanfaat untuk guru dan orang tua. Guru, misalnya, bisa mendapatkan alternatif
model pembelajaran. ”Orang tua juga bisa ikut membantu putraputrinya memahami pelajaran
dengan lebih menyenangkan,” jelasnya.
Sejak Inibudi.org berdiri empat tahun lalu, hasil kreasi timnya telah tersebar di hampir seluruh
penjuru negeri. Mereka membagikannya secara gratis. Peminat hanya perlu mengunduh dari situs
atau cukup menyalin video yang bisa didapatkan di kantor Inibudi.org di Jalan Jeruk Purut, Cilandak
Timur, Jakarta Selatan.
Penyebaran video tersebut biasanya bekerja sama dengan lembaga lain seperti Indonesia
Mengajar yang menjangkau 17 kabupaten di daerah terpencil. Para guru muda dari Indonesia
Mengajar membawa flash disk yang berisi video dari Inibudi.org. Terkadang juga mahasiswa yang
sedang menjalani program pengabdian masyarakat membawa video tersebut untuk diperlihatkan
kepada siswa.
Menurut Upik, meski bisa diakses secara gratis, belum semua daerah punya sinyal internet yang
bagus. Karena itu, video dengan ukuran besar tersebut agak sulit diunduh. ”Jalan terbaiknya ya
dengan disalin saja pakai flash disk,” kata dia.
Program donasi flash disk pun sekarang sedang digencarkan. Pihaknya menerima flash disk 32
gigabyte (GB) untuk diisi dengan video pelajaran. Lantas akan disebarkan ke sekolahsekolah.
”Sekarang, dengan semua video yang kami miliki, sudah lebih dari 32 GB sebenarnya,” kata Upik.
Untuk pengembangan selanjutnya, Inibudi.org membuat pelatihan bagi para siswa. Mereka
diajari membuat video pelajaran dengan tema yang menarik. Para siswa biasanya menceritakan
pelajaran yang telah diikuti. ”Siswa sekarang kan semakin akrab dengan vlog ( video blog). Jadi, ini
diarahkan untuk membuat video pelajaran,” imbuh ibu dua anak itu.
Upik sadar betul bahwa yang dilakukan Inibudi.org harus terus dikembangkan. Materi pelajaran
juga terus bertambah seiring dengan perkembangan zaman. Tentu juga menyesuaikan kurikulum
yang dibuat pemerintah, yang tiap tahun diperbarui. ”Kami akan terus bergerak. Mungkin sampai
semua siswa di negeri ini mendapatkan akses seluasluasnya terhadap pendidikan yang lebih
berkualitas.”
Sumber: Jawa Pos · 30 Apr 2017
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungannya di Blog Pak Pandani | Belajar dan Berbagi. Jika ada pertanyaan, saran, dan komentar silahkan tuliskan pada kotak komentar dibawah ini....
Salam Pak Pandani