Sebanyak 151 kabupaten/kota telah diusulkan dan direncanakan akan menjadi daerah sasaran penempatan Guru Garis Depan (GGD) Angakatan ke 2. Program Guru Garis Depan merupakan salah satu bentuk solusi mengatasi permasalahan pendidikan didaerah terdepan, terluar dan tertinggal yang diluncurkan oleh kementerian Pendidikan di era menteri Anies.
Pada angkatan sebelumnya jumlah kabupaten yang menjadi daerah sasaran guru garis depan adalah sebanyak 28 Kabupeten yang tersebar di empat provinsi yakni, Aceh, NTT, Papua, dan Papua Barat.
Pada tahun ini pemerintah akan memberlakukan Moratorium terbatas, artinya untuk penerimaan tahun ini akan dibuka untuk jalur-jalur tertentu, salah satunya adalah penerimaan guru melalui program Guru garis depan.
Berdasarkan berita yang diposting oleh situs lampost.co, Kabupaten Lampung barat merupakan salah satu kabupaten yang menjadi daerah sasaran guru garis depan.
Mari simak berita lengkapnya dibawah ini:
Kepala Dinas Pendidikan Lampung Barat Nukman melalui kabid Kependidikan Safarudin, Rabu (20/1/2016), menjelaskan program guru garis depan tersebut merupakan program pusat yaitu untuk pembangunan sekolah untuk jenjang SD, SMP dan SMA disatu lokasi yang diperuntukkan daerah tertinggal terutama bagi daerah yang jenjang pendidikannya belum lengkap seperti belum ada sekolah SMP dan SMA.
Program pendidikan guru garis depan itu merupakan upaya pemerintah untuk memajukan pendidikan bagi warga yang berada di daerah tertinggal dengan mengadakan sarana dan prasarana pendidikan dari jenjang SD-SMA yang ditempatkan hanya di satu lokasi. Sekolah tersebut kemudian diberi nama yaitu sekolah garis depan yang kualitasnya setara dengan sekolah nasional, baik dari sisi kualitas gedung maupun tenaga gurunya yang sebelumnya juga diberikan pembekalan secara khusus.
Mengingat persyaratan lokasinya harus berada di daerah tertinggal, lanjut Safarudin, untuk Lampung Barat pihaknya berencana mengusulkan Kecamatan Bandarnegeri Suoh yang akan mendapatkan program tersebut.
Bandarnegeri Suoh akan diusulkan dengan alasan, daerah tersebut memiliki SD dan SMA yang berada di satu lokasi sementara sekolah jenjang SMP belum ada. Kemudian jumlah anak usia sekolah juga mendukung dan merupakan salah satu daerah tertinggal di Lambar. Anak-anak di wilayah tersebut melanjutkan sekolah ke jenjang SMP hingga saat ini masih ke Kecamatan Suoh.
"Kita harapkan program guru garis depan tersebut nantinya bisa dilaksanakan di Kecamatan Bandarnegeri Suoh karena daerah tersebut dinilai memenuhi syaratnya namun sifatnya pembenahan karena di daerah tersebut sudah ada SD dan SMA disatu lokasi. Sedangkan SMP-nya belum ada," kata Udin sapaan akrapnya itu.
Namun untuk pastinya tentang apakah pelaksanaan program itu dapat dilaksanakan di Bandarnegeri Suoh, hal tersebut masih akan ditinjau dan diverifikasi langsung pemerintah pusat. Sebab pelaksanaanya merupakan kewenangan pemerintah pusat termasuk pengadaan gurunya nanti juga ditanggung pemerintah pusat.
Alasan lain tentang mengapa hanya Kecamatan Bandarnegeri Suoh saja yang diusulkan untuk mendapatkan program guru garis depan tersebut juga disebabkan dari 15 kecamatan di Lambar hingga saat ini hanya Bandarnegeri Suoh yang dinilai memenuhi syarat untuk mendapatkan program itu. Sementara kecamatan lain, seperti Kecamatan Lumbok Seminung meskipun belum ada SMA tetapi jumlah anak usia sekolahnya masih kurang memenuhi.
lampost.co/Eliyah/Isnovan
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungannya di Blog Pak Pandani | Belajar dan Berbagi. Jika ada pertanyaan, saran, dan komentar silahkan tuliskan pada kotak komentar dibawah ini....
Salam Pak Pandani