MALANG – Musibah kematian dialami salah satu mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) yang menjadi peserta program Sarjana Mendidik di daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T). Yunita Mandhayati, mahasiswa UM peserta SM3T yang ditempatkan di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, dikabarkan meninggal dunia akibat sakit yang diderita saat mengabdi di kawasan Indonesia paling timur tersebut.
Kabar meninggalnya Yunita ini juga dibenarkan pihak kampus UM. Dikatakan I Wayan Dasna, Wakil Rektor IV UM, mendiang mahasiswa asal kecamatan Sumber Baru, Kabupaten Jember, Jawa Timur, ini diketahui telah mengalami sakit sebelumnya.
“Yang bersangkutan (almarhum) mengeluhkan sakit maag sejak awal Februari. Mungkin tidak cocok dengan makanan di sana. Kemudian, beberapa hari sebelum wafat, sempat ijin pulang untuk berobat di kampung halamannya,” terang I Wayan, dalam konfirmasinya kepada malangpagi.com, Sabtu (20/2/2016) malam.
Dikatakan, korban sempat mendapatkan penanganan operasi infeksi lambung di rumah sakit di Jember. Namun, ia meninggal pada Jumat, 18 Februari 2016 lalu. Padahal, lanjut Wayan, mendiang Yunita masih harus menjalani program SM3T yang mestinya berakhir Agustus 2016 mendatang.
Ditanya soal antisipasi pihak kampus, I Wayan menegaskan, peserta program SM3T sejatinya telah menjalani syarat khusus kesehatan. Sebelum diterjunkan ke lokasi pedalaman, mahasiswa program ini harus dipastikan sehat setelah mendapatkan pemeriksaan dan surat keterangan dokter dari pihak LANAL Malang. Bahkan, lanjutnya, peserta mendapatkan fasilitas asuransi kesehatan dari pemerintah dan diasramakan.
“Kejadian meninggalnya peserta program SM3T dari UM ini sudah kami laporkan juga ke pihak Dikti,” demikian mantan kepala LP3 UM ini.
Untuk diketahui, program SM3T merupakan program Kemdikbud, yang menempatkan para mahasiswa semester akhir atau lulusan untuk menjadi relawan pendidikan di daerah-daerah pedalaman Indonesia. Setidaknya, 200 mahasiswa asal UM telah menjadi peserta program ini. Sementara, almarhum Yunita sendiri adalah peserta angkatan V program SM3T yang diadakan setahun sekali ini.
Kabar meninggalnya Yunita ini juga dibenarkan pihak kampus UM. Dikatakan I Wayan Dasna, Wakil Rektor IV UM, mendiang mahasiswa asal kecamatan Sumber Baru, Kabupaten Jember, Jawa Timur, ini diketahui telah mengalami sakit sebelumnya.
“Yang bersangkutan (almarhum) mengeluhkan sakit maag sejak awal Februari. Mungkin tidak cocok dengan makanan di sana. Kemudian, beberapa hari sebelum wafat, sempat ijin pulang untuk berobat di kampung halamannya,” terang I Wayan, dalam konfirmasinya kepada malangpagi.com, Sabtu (20/2/2016) malam.
Dikatakan, korban sempat mendapatkan penanganan operasi infeksi lambung di rumah sakit di Jember. Namun, ia meninggal pada Jumat, 18 Februari 2016 lalu. Padahal, lanjut Wayan, mendiang Yunita masih harus menjalani program SM3T yang mestinya berakhir Agustus 2016 mendatang.
Yunita Mandhayanti https://www.facebook.com/yunita.mandhayanti |
“Kejadian meninggalnya peserta program SM3T dari UM ini sudah kami laporkan juga ke pihak Dikti,” demikian mantan kepala LP3 UM ini.
Untuk diketahui, program SM3T merupakan program Kemdikbud, yang menempatkan para mahasiswa semester akhir atau lulusan untuk menjadi relawan pendidikan di daerah-daerah pedalaman Indonesia. Setidaknya, 200 mahasiswa asal UM telah menjadi peserta program ini. Sementara, almarhum Yunita sendiri adalah peserta angkatan V program SM3T yang diadakan setahun sekali ini.
Sumber: (malangpagi/rul)
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungannya di Blog Pak Pandani | Belajar dan Berbagi. Jika ada pertanyaan, saran, dan komentar silahkan tuliskan pada kotak komentar dibawah ini....
Salam Pak Pandani