Tapaktuan - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Selatan, Martunis menilai masih ada beberapa oknum kepala sekolah dan guru di daerahnya yang belum disiplin, karena datang ke sekolah terlambat bahkan ada yang tidak hadir.
"Kita sangat menyesalkan sekarang ini masih ada para tenaga pendidik yang masih memberikan contoh tidak baik kepada anak didiknya," katanya di Tapaktuan, Rabu.
Salah satu contoh kasus, lanjut Martunis, seperti yang didapatinya saat melakukan peninjauan ke salah satu sekolah di Kecamatan Sawang beberapa waktu lalu. Saat itu dia mendapati masih ada Kepsek dan guru yang melalaikan tugas sehingga jelas-jelas tidak disiplin.
Padahal dibeberapa kesempatan, Bupati dan dirinya telah berulang kali menyampaikan kepada para tenaga pendidik agar mengutamakan kedisiplinan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di daerah ini, ucap Martunis.
"Untuk memperbaiki mutu pendidikan, saya tidak mau hanya menerima laporan diatas meja. Oleh sebab itu, agar managemen pengelolaan sekolah serta tingkat kedisiplinan tenaga pendidik dan siswa menjadi lebih baik ke depannya, perlu pengawasan secara maksimal di lapangan dengan cara melakukan peninjauan langsung ke sekolah secara rutin," katanya.
Dia menyatakan, sejak dilaksanakan peninjauan langsung ke beberapa sekolah, pihaknya mendapati fakta bahwa ada beberapa kepsek dan dewan guru yang tidak disiplin.
Hal itu terbukti dengan didapati ada beberapa kepsek dan dewa guru yang terlambat datang ke sekolah dan bahkan ada temuan kasus di lapangan para tenaga pendidik yang seharusnya memberi contoh terbaik kepada anak didiknya tersebut justru tidak hadir untuk memenuhi kewajiban dan tanggungjawabnya.
"Saat saya datang pada apel pagi, Senin tanggal 5 September 2016, salah satu sekolah di Kecamatan Sawang hanya hadir beberapa orang guru saja serta didapati juga ada oknum guru tertentu yang datang terlambat," ujarnya.
Sementara Kepseknya berada di luar kota tanpa pemberitahuan apapun. Kondisi seperti ini, sangat mengecewakan hati masyarakat dan pemerintah daerah yang sedang gencar-gencarnya menegakkan kedisiplinan PNS, katanya.
Pihaknya, kata Martunis, secara rutin terus melakukan langkah turun gunung untuk mengawasi dan meninjau langsung sekolah-sekolah di Aceh Selatan.
Langkah itu selain bertujuan untuk meningkatkan kesidiplinan tenaga pendidik dan peningkatan mutu pendidikan serta sebagai upaya perbaikan menajemen pengelolaan sekolah juga untuk menjalin silaturahmi dan sikap keterbukaan antara pihak sekolah dengan Disdik, sehingga tidak ada hambatan dan rintangan dalam upaya peningkatan kualitas maupun kuantitas pendidikan di daerah yang dijuluki negeri pala tersebut.
"Seperti hari ini (Rabu) saya kembali melakukan peninjauan ke SDN Teupin Gajah dan SMPN 2 Pasie Raja serta SMPN 2 Kluet Utara. Hasilnya sangat memuaskan, sebab seluruh Kepsek dan dewan guru hadir tepat waktu," ujar dia.
Mudah-mudahan apa yang dilakukan ini menjadi motivasi dan bisa mendorong perkembangan dan kemajuan dunia pendidikan di Aceh Selatan, sehingga ke depannya diharapkan tidak ada lagi laporan dari pihak tertentu yang terkesan asal bapak senang, katanya.
*Salahuddin Wahid/antaranews/Aceh
"Kita sangat menyesalkan sekarang ini masih ada para tenaga pendidik yang masih memberikan contoh tidak baik kepada anak didiknya," katanya di Tapaktuan, Rabu.
Salah satu contoh kasus, lanjut Martunis, seperti yang didapatinya saat melakukan peninjauan ke salah satu sekolah di Kecamatan Sawang beberapa waktu lalu. Saat itu dia mendapati masih ada Kepsek dan guru yang melalaikan tugas sehingga jelas-jelas tidak disiplin.
Padahal dibeberapa kesempatan, Bupati dan dirinya telah berulang kali menyampaikan kepada para tenaga pendidik agar mengutamakan kedisiplinan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di daerah ini, ucap Martunis.
"Untuk memperbaiki mutu pendidikan, saya tidak mau hanya menerima laporan diatas meja. Oleh sebab itu, agar managemen pengelolaan sekolah serta tingkat kedisiplinan tenaga pendidik dan siswa menjadi lebih baik ke depannya, perlu pengawasan secara maksimal di lapangan dengan cara melakukan peninjauan langsung ke sekolah secara rutin," katanya.
Dia menyatakan, sejak dilaksanakan peninjauan langsung ke beberapa sekolah, pihaknya mendapati fakta bahwa ada beberapa kepsek dan dewan guru yang tidak disiplin.
Hal itu terbukti dengan didapati ada beberapa kepsek dan dewa guru yang terlambat datang ke sekolah dan bahkan ada temuan kasus di lapangan para tenaga pendidik yang seharusnya memberi contoh terbaik kepada anak didiknya tersebut justru tidak hadir untuk memenuhi kewajiban dan tanggungjawabnya.
"Saat saya datang pada apel pagi, Senin tanggal 5 September 2016, salah satu sekolah di Kecamatan Sawang hanya hadir beberapa orang guru saja serta didapati juga ada oknum guru tertentu yang datang terlambat," ujarnya.
Sementara Kepseknya berada di luar kota tanpa pemberitahuan apapun. Kondisi seperti ini, sangat mengecewakan hati masyarakat dan pemerintah daerah yang sedang gencar-gencarnya menegakkan kedisiplinan PNS, katanya.
Langkah itu selain bertujuan untuk meningkatkan kesidiplinan tenaga pendidik dan peningkatan mutu pendidikan serta sebagai upaya perbaikan menajemen pengelolaan sekolah juga untuk menjalin silaturahmi dan sikap keterbukaan antara pihak sekolah dengan Disdik, sehingga tidak ada hambatan dan rintangan dalam upaya peningkatan kualitas maupun kuantitas pendidikan di daerah yang dijuluki negeri pala tersebut.
"Seperti hari ini (Rabu) saya kembali melakukan peninjauan ke SDN Teupin Gajah dan SMPN 2 Pasie Raja serta SMPN 2 Kluet Utara. Hasilnya sangat memuaskan, sebab seluruh Kepsek dan dewan guru hadir tepat waktu," ujar dia.
Mudah-mudahan apa yang dilakukan ini menjadi motivasi dan bisa mendorong perkembangan dan kemajuan dunia pendidikan di Aceh Selatan, sehingga ke depannya diharapkan tidak ada lagi laporan dari pihak tertentu yang terkesan asal bapak senang, katanya.
*Salahuddin Wahid/antaranews/Aceh
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungannya di Blog Pak Pandani | Belajar dan Berbagi. Jika ada pertanyaan, saran, dan komentar silahkan tuliskan pada kotak komentar dibawah ini....
Salam Pak Pandani