Kelompok tumbuhan yang sudah mempunyai jaringan pembuluh namun tidak memiliki biji merupakan kelompok tumbuhan paku-pakuan yang terdiri dari divisi yaitu Lycophyta dan Pterophyta. Pada golongan tumbuhan ini fungsi biji digantikan dengan adanya spora. Siklus hidup dari kelompok tumbuhan ini berbeda dengan siklus hidup pada lumut. Fase gametofit menjadi fase yang tidak dominan, ukurannya relatif lebih kecil, dan umurnya lebih pendek. Sedangkan fase sorofit menjadi fase yang dominan. Tumbuhan paku-pakuan yang biasa kita lihat merupakan fase sporofitnya.
a. Lycophyta Pada umumnya divisi ini tumbuh sebagai tumbuhan epifit, dan yang lainnya tumbuh di lantai hutan. Terdapat sekitar 1.200 jenis yang terbagi ke dalam tiga kelompok, yaitu
Lycopodiaceae, Selaginellaceae, dan Isoetaceae. Contoh dari
Lycopodiaceae adalah paku kawat (
Lycopodium cernuum). Kelompok
Selaginellaceae dan
Isoetaceae, masing-masing hanya mempunyai satu genus, yaitu
Selaginella dan
Isoetes, Gambar 1.9.
|
Gambar 1.9. Lycopodium sp. (A.); Selaginella sp. (B.); dan Isoetes (C.) |
b. Pterophyta Divisi Pterophyta merupakan kelompok tumbuhan tak berbiji, sudah mempunyai jaringan pembuluh, dan sudah mempunyai batang, daun (frond), dan akar yang sederhana. Seperti pada kelompok tumbuhan sebelumnya, Pterophyta menghasilkan spora untuk memperbanyak diri. Divisi Pterophyta dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu paku sejati (fern), paku ekor kuda (horsetail), dan whisk fern. Kelompok paku sejati biasanya memiliki batang yang tegak, sehingga mampu menopang “daun” (frond) yang berukuran relatif besar dibandingkan dengan kedua kelompok yang lain. Biasanya daun yang masih muda akan menggulung, disebut dengan istilah ental. Contoh paku sejati adalah paku tiang, Cyathea contaminans, Gambar 1.10.
|
Gambar 1.10. Paku Tiang (Cyathea contaminans), dengan entalnya |
Paku ekor kuda biasa disebut juga dengan nama anthrophyte yang berarti tumbuhan berbuku, karena jenis paku ini memiliki “batang” yang berbuku-buku. Spora diproduksi pada struktur yang disebut dengan strobilus yang tumbuh di ujung batang. Contohnya adalah Equisetum debile, Gambar 1.11, yang biasa dijaikan sebagai tanaman hias dan tumbuh di tanah yang berair. Karena berbuku-buku seperti bambu, biasanya pedagang tanaman hias menyebut paku ini dengan nama “bambu air”.
|
Gambar 1.11. Paku ekor kuda, Equisetum sp. |
Kelompok terakhir yaitu whisk fern mempunyai sporofit yang tumbuh menggarpu (dikotom), dan tidak mempunyai akar. Sporangia terletak di ujung percabangan berbentuk kenop yang merupakan gabungan dari tiga sporangia. Contohnya adalah Psilotum sp., Gambar 1.12.
|
Gambar 1.12 Psilotum sp. |
*Modul Guru Pembelajar
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungannya di Blog Pak Pandani | Belajar dan Berbagi. Jika ada pertanyaan, saran, dan komentar silahkan tuliskan pada kotak komentar dibawah ini....
Salam Pak Pandani