Uang Tunjangan Sertifikasi Guru Buat Apa?

Guru yang sudah menerima tunjangan sertifikasi seharusnya meningkatkan kinerja, membenahi cara maupun gaya mengajar semenarik mungkin, serta mengelola proses pemelajaran dengan maksimal sehingga hasil dapat meningkat signifikan, baik kualitas guru itu sendiri dalam mengelola pembelajaran di kelas maupun kualitas peserta didiknya.

Berdasarkan Permendiknas 36/2007, guru yang telah memperoleh sertifikat pendidik berhak atas tunjangan profesi yang besarnya setara satu kali gaji pokok. Maksud dan tujuan diadakannya sertifikasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan. khususnya guru itu sendiri.

Namun ironis, alih-alih meningkatkan kualitas dalam mengajar, justru yang terjadi malah sebaliknya. Guru seakan lupa dengan tujuan mulia pemberian tunjangan tersebut. bahkan ada guru yang sudah menggadaikan uang sertifikasinya untuk kredit mobil, rumah, membeli tanah. dll.
Sebenarnya tidak ada yang salah, itu hak mereka, namun tidakkah merasa malu, sudah mendapat sertifikasi namun kualitas mengajar masih jalan di tempat. Bahkan bergerak mundur tertinggal oleh kemjuan zaman.

Alangkah baiknya TPG dialokasi untuk berbagi peningkatan kualitas kompetensi guru, seperti:

1. Mengikuti seminar, lokakarya, workshop pendidikan (yang bukan dibiayai negara) minimal 1 semester 1 x
2. Belanja media pendidikan. Contohnya : Pembelian laptop, komputer, LCD, modem, pointer, dan media lainya yang berguna bagi peningkatan mutu pendidikan
3. Belanja peralatan pengajaran, seperti pulpen, spidol, tinta, rol, dan ATK lainnya.
4. Belanja penelitian. Contohnya : pembuatan PTK, penelitian ilmiyah, makalah, dsb
5. Belanja peningkatan materi pendidikan. Contohnya : pembelian buku materi, modul, CD materi, dsb
6. Belanja peningkatan ketrampilan guru. Contohnya : Kursus komputer, atau keahlian lainnya (sebagai sarana menuju sistem pembelajaran berbasis teknologi)
7. Belanja peningkatan mutu pendidikan lain. Contoh : Studi banding, penanganan khusus bagi siswa “tertinggal” dsb.

Salam Wahai Guru-guru ku.
(id)