Klasifikasi Pteridophyta

Terdapat sekitar 20.000 spesies Pteridophyta yang sudah dikenali dan diklasifikasikan. Klasifikasi Pteridophyta dilakukan berdasarkan, antara lain sebagai berikut.

• Ada atau tidak adanya daun, serta bentuk dan susunan daunnya.
• Susunan sporangium, jenis, bentuk, dan ukuran sporanya.
• Bentuk, susunan anatomi tubuh, dan lain-lain.

Smith (1955) dan Zimmerman (1959) dalam Vashista (1972) telah membagi Pteridophyta menjadi 4 divisi yaitu sebagai berikut.

1. Divisi Psilophyta (paku purba)

Sebagian jenis Psilophyta telah banyak yang punah, jenis-jenis yang sekarang ada hanyalah sebagian kecil dari golongan Pteridophyta yang semula meliputi jenis yang lebih banyak. Psilophyta memiliki struktur tubuh yang relatif masih sangat sederhana, dengan tinggi sekitar 30 cm – 1 m.

2. Divisi Lycophyta (Paku Kawat)

Lycophyta (paku kawat atau paku rambut) disebut juga club moss (lumut gada) atau ground pine (pinus tanah), tetapi sebenarnya bukan termasuk kedalam lumut atau pinus. Lycophyta banyak tumbuh di hutan-hutan daerah tropis, tumbuh di tanah atau epifit di kulit pohon, tetapi tidak bersifat parasit.

3. Divisi Arthrophyta (paku ekor kuda)

Arthrophyta disebut paku ekor kuda (horsetail) karena memiliki percabangan batang yang khas berbentuk ulir atau lingkaran sehingga menyerupai ekor kuda. Arthrophyta sering tumbuh di tempat berpasir. Sporofitnya berdaun kecil (mikrofil) atau berbentuk sisik, warnanya agak transparan dan tersusun melingkar pada batang.

4. Divisi Filicophyta (paku sejati)

Filicophyta (paku sejati) merupakan kelompok pteridophyta yang sering ditemukan di berbagai habitat, terutama di tempat yang lembap. Filicophyta hidup di tanah, di air, atau epifit di pohon. Filicophyta yang hidup di hutan hujan tropis sangat beraneka ragam jenisnya, namun Filicophyta juga ditemukan di daerah beriklim sedang (subtropis).